Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Arti Liburan Bagi Si Kecil: Bukan Tentang Kemana Kita Pergi

Arti liburan

Dulu aku kira arti liburan bagi si kecil adalah pergi ke tempat wisata luar kota yang menyenangkan. Nyatanya tidak sama sekali.

Hanya aku yang merasa senang, tapi si kecil seringkali terlihat kurang nyaman. Bahkan, si kecil beberapa kali harus terserang batuk dan pilek setelah pulang liburan.

Nah, ini adalah cerita perjalananku memaknai arti liburan bagi si kecil. Selain itu juga catatan evaluasi diri kenapa si kecil kerap kali terlihat tidak nyaman saat liburan. Kenapa hanya aku saja yang happy nggak ketulungan?


Saat Aku Salah Memahami Arti Liburan Bagi si Kecil

Sejak hamil, aku sudah memiliki banyak rencana untuk traveling ke luar kota bareng suami dan si kecil. Aku memang mendambakan agenda liburan bersama keluarga kecil.

Aku yakin si kecil bakal happy dengan pengalaman baru dan suasana baru. Namun,ndalam beberapa kali agenda liburan, kadang si kecil justru sering terlihat kurang nyaman. Bahkan, minta pulang saja ke rumah.

Ada apa ini? Kenapa si kecil nggak happy? Padahal asyik, loh, liburannya.

Sebagai ibu yang gampang sekali overthinking, tentunya aku auto kepikiran. Liburan jadi nggak seru kalau hanya aku yang bahagia. Niatku, kan, untuk menyenangkan si kecil.

Namun, kenapa jadinya aku malah menyusahkan si kecil. Ada sesuatu yang salah, nih, tapi apa ya?


Evaluasi, Melihat ke Dalam Diri Sendiri

Arti liburan

Ternyata, setelah beberapa kali observasi aku sadar akan satu hal. Arti liburan yang aku yakini itu hanya definisi yang muncul dari inner child milikku or whatever you named it.

Yap! Dulu aku kurang kasih sayang sejak Bapak meninggal dunia. Ibuku fokus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, aku sering diajak liburan oleh anggota keluarga lain tanpa ibuku.

Namun, secara batin sebenarnya aku justru merasa nggak nyaman. Aku nggak bisa bebas berekspresi dengan orang lain selain ibuku.

Flashback Liburan Bersama Keluarga Tanpa Ibuku

Ibuku tipe orang yang lebih baik bekerja saja daripada ikut liburan karena biaya pendidikan anak tidak murah. Jadi aku sering ikut liburan bareng keluarga lain tanpa ibu.

Seperti agenda liburan pada umumnya, ya, pastinya pergi ke tempat wisata, jajan, lalu pulang. Mereka memperlakukanku dengan sangat baik, kok. Bahkan, mereka selalu memberiku uang jajan.

Hanya saja, komunikasi antara aku dan mereka sangat kurang. Mungkin karena aku cenderung pendiam sejak Bapak meninggal dunia, mereka hanya berbicara kepadaku sesekali. Padahal, saat itu aku sangat butuh diajak ngobrol.

Inner Child-ku yang Ternyata Punya Luka

Arti liburan

Aku kira aku nggak bakal punya luka inner child seperti edukasi dari influencer atau orang-orang di media sosial. Nyatanya, yes, I have it.

Aku nggak menemukan kenyamanan batin dalam cerita liburan bersama keluarga lainnya. Hatiku kosong tanpa kenangan berarti saat liburan.

Jadi, secara nggak sadar saat dewasa dan sudah berkeluarga, aku ingin diriku sendiri bisa liburan ke luar kota dengan anggota keluarga lengkap. Semacam, aku ingin menuntaskan keinginan masa kecil untuk bisa liburan dengan keluarga inti.

Aku nggak ingin si kecil ikut merasakan apa yang aku rasakan dulu. Sepi di tengah canda tawa keluarga lainnya.

Padahal sebenarnya si kecil nggak melulu ingin liburan ke luar kota. Lalu, apa yang si kecil inginkan dari liburan bersama keluarga?


The Real Arti Liburan Bagi si Kecil

Arti liburan bagi si kecil bukan tentang kemana kita pergi atau sejauh apa kita pergi, tapi dengan siapa ia pergi dan kenangan yang membersamainya.”

Arti liburan

Yah, memang sesederhana itu arti liburan bagi si kecil. Kemana saja ia pergi, asal bersama dengan orang tuanya secara lahir dan batin, dia pasti auto happy.

Aku kembali teringat saat beberapa kali liburan ke luar kota, aku masih sibuk mengisi ruang kosong dalam batinku untuk kenangan liburan yang menyenangkan. Pantas saja si kecil kadang merasa tak nyaman karena aku kurang memberinya perhatian.

Sekarang, Alhamdulillah aku perlahan pulih dari luka yang aku dapat saat masih kecil perkara liburan yang kurang menyenangkan secara batin. 

Tiap hari aku membuat kenangan liburan bersama si kecil dari rumah. Entah bermain di rumah, nature walk di taman sekitar rumah, atau sekadar guling-guling di kasur sambil bercanda. Sesekali kita juga bakal liburan ala slowcation dengan banyak petualangan.

Sebab, saat si kecil beranjak dewasa nanti, ia akan lebih banyak meninggalkan rumah. Entah main sama teman-temannya atau ada kegiatan di sekolah.

Apalagi saat dia menikah nanti. Ah, tak sanggup aku membayangkan rumah yang kembali sepi lagi tanpa suara comel si kecil :’))


Penutup

Liburan yang berisi nggak melulu tentang seberapa jauh atau seberapa hits tempat liburan yang kita kunjungi bersama si kecil. Arti liburan bagi si kecil lebih sederhana dibandingkan apa yang orang tua bayangkan.

Kadang kehadiran orang tua secara lahir dan batin sudah seperti liburan bagi si kecil. Bonding adalah kunci liburan bisa semakin bermakna bagi si kecil.

Kira-kira seperti itu aku memahami arti liburan yang sesungguhnya. Batin lebih adem, tenang, damai, si kecil pun bisa ikutan happy luar dan dalam. Selamat liburan setiap hari dan mengukir kenangan bareng si kecil!

1 komentar

1 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • timduniamasak
    timduniamasak
    17 Januari 2024 pukul 09.25
    aku yang sudah dewasa pun demikian kak, liburan itu ttg dengan siapa kita pergi dan kenangan yang diciptakan bersama orang tsb :')
    Reply