Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Slowcation: Tren Liburan Santai yang Makin Digemari Banyak Orang

Tiket pesawat Traveloka

Halo teman online! Sudah mau akhir tahun aja, nih! Pasti teman-teman banyak yang merencanakan liburan, kan? Terutama persiapan akomodasi liburan yang semakin mudah sejak ada Traveloka. Nah, sekarang pesan tiket pesawat makin praktis karena ada fitur reschedule atau refund ketika membutuhkannya.

Wow! Praktis sekali, bukan? Terutama saat ada hal mendesak atau kendala yang membuat liburan memakan waktu lebih lama dari rencana. Lalu, seperti apa fitur reschedule dan refund dalam aplikasi Traveloka? Penasaran juga dengan tren liburan slowcation yang saat ini sedang digemari? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!


Reschedule dan Refund dalam Tren Liburan Slowcation

Kalau teman online memilih penerbangan yang memungkinkan fitur reschedule+, maka kamu punya kesempatan untuk mengganti waktu penerbangan, maskapai, bahkan destinasi. Kebijakan Traveloka tersebut akan mempermudah kita saat ada urusan mendadak di luar rencana liburan.

Selain itu, teman online juga bisa mengajukan refund agar dana pembelian tiket pesawat dapat dikembalikan. Tentu saja fitur ini sangat membantu keuangan agar tidak boncos ketika harus reschedule jadwal berangkat atau pulang dari liburan.

Mekanisme refund tiket pesawat di Traveloka bisa dilakukan hanya dengan beberapa langkah saja:

  • Pertama, login ke akun Traveloka lalu pilih penerbangan yang hendak di-refund. Amati estimasi refund, lalu isi dokumen refund secara lengkap dengan memilih alasan pembatalan yang tepat.
  • Traveloka akan memproses pengajuan refund yang sudah memenuhi syarat.
  • Silakan tunggu dana pengembalian tiket pesawat dar Traveloka ke rekening.

Pengalaman gagal liburan yang membuatmu harus reschedule atau refund tiket tentu menjadi pelajaran berharga bila ingin merencanakan liburan berikutnya. Latar belakang tersebut juga mendukung tren slowcation menjadi salah satu gaya liburan yang makin digemari banyak orang. 


Apa Itu Slowcation?

Aku sendiri baru pertama kali dengar istilah slowcation dari sesama teman blogger. Secara sederhana, slowcation merupakan gaya liburan yang mengutamakan momen santai tanpa disertai aktivitas yang terlalu padat.

Teman online yang mungkin satu angkatan denganku pada ingat nggak, kalau lagi liburan perpisahan kelas 6 SD, 3 SMP atau 3 SMA? Selama liburan pasti selalu diburu waktu agar semua kegiatan dan tempat wisata bisa dicapai.

Baru datang ke tempat wisata misalnya, setengah jam kemudian sudah terdengar woro-woro bapak atau ibu guru agar segera berkumpul. Jadinya kurang menikmati sekali, ha-ha-ha!

Generasi milenial dan Z pada umumnya lebih menyukai model liburan slowcation karena tidak terpaku pada jadwal. Hal ini bisa membuat momen liburan tidak terlalu melelahkan, serta lemih memorable.

Ada beberapa ciri khas yang membedakan slowcation dengan gaya liburan konvensional, yaitu:

  • Tak ada rundown acara yang terlampau banyak dalam satu hari. Bahkan, rencana kunjungan ke destinasi tertentu leluasa digantikan dengan agenda kegiatan lainnya.
  • Bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas sebab tidak harus bangun terlalu pagi untuk memulai perjalanan.
  • Durasi yang dihabiskan di suatu tempat wisata sangat fleksibel sehingga membuat wisatawan dapat berlama-lama menikmati keindahan destinasi favoritnya.
  • Tujuan liburan tidak berfokus pada tempat-tempat populer yang pada pengunjung. Namun, cenderung mengeksplorasi kekayaan alam maupun budaya yang dimiliki masyarakat lokal.

Tiket pesawat traveloka

Bagaimana Kiat Efektif agar Slowcation Terasa Menyenangkan?

Momen slowcation akan terasa berkesan dan menyenangkan bila kamu menjalaninya dengan memperhatikan beberapa kiat penting berikut ini:

1. Pilih Partner Liburan yang Tepat

Nggak cuma pilih partner hidup aja yang wajib tepat, partner liburan pun harus tepa bila ingin mencoba slowcation. Sebab, tidak semua orang cocok menjalani liburan dengan gaya slowcation.

Jadi, pastikan kalau partnermu adalah tipe orang fleksibel, tapi tetap memerhatikan faktor kecermatan serta hal-hal penting lainnya. Bicarakan rencana perjalanan secara rinci agar tidak salah presepsi ketika liburan berlangsung.

2. Siapkan Bujet yang Cukup Besar

Tak seperti liburan konvensional yang rencana bujetnya tertata rapi, slowcation bisa saja membuat pengeluaranmu jadi jauh lebih besar. Contohnya saat teman online mengeluarkan banyak uang untuk menikmati makanan lokal, memperpanjang durasi sewa penginapan, atau mengunjungi destinasi wisata tertentu secara spontan.

Hal tersebut tentu membutuhkan dukungan bujet yang memadai supaya teman online dapat menikmati liburan secara maksimal. Jangan sampai keterbatasan bujet malah membuatmu khawatir selama liburan, ya.

3. Kondisi fisik Harus Benar-Benar Prima

Fisik yang prima adalah modal penting untuk menyukseskan momen slowcation. Alasannya tentu saja karena kemungkinan besar kamu menemukan banyak hal tak terduga selama berlibur. Misalnya, kamu lebih banyak berjalan kaki, menghadapi perubahan cuaca ekstrem, atau menempuh medan perjalanan menantang untuk mengunjungi destinasi wisata alam.

Semua hal tersebut membuatmu harus menyiapkan fisik yang prima supaya tidak mudah sakit selama liburan. Inilah yang membuat slowcation makin disukai karena waktu tidur yang cukup pun sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

4. Banyak Interaksi dengan Masyarakat Lokal

Salah satu kunci kesuksesan slowcation adalah banyak berinteraksi dengan masyarakat lokal. Jangan ragu membuka percakapan hangat dengan warga sekitar yang kamu temui di tempat liburan, misalnya penjual makanan, sopir transportasi umum, atau penjaja souvenir.

Kemungkinan besar teman online akan mendapatkan rekomendasi tentang tempat wisata atau destinasi kuliner khas lokal yang belum banyak dikenal. Mengunjungi hidden gem akan memberikan pengalaman liburan menakjubkan yang berharga bagimu.

5. Batasi Barang Bawaan agar Tidak Berlebihan

Slowcation memang berbeda dengan backpacking. Namun, tidak ada salahnya membatasi barang bawaan agar tidak menyulitkan saat beraktivitas. Khususnya bila harus menempuh perjalanan jauh selama berjam-jam.

Jika ingin berburu oleh-oleh, usahakan untuk melakukannya di akhir masa liburan. Dengan demikian, barang bawaan secukupnya akan meringankan bebanmu ketika mengunjungi berbagai destinasi wisata.


Gimana, nih, teman online? Sudah nggak sabar ingin merasakan pengalaman slowation untuk pertama kalinya? Percayakan kesempurnaan momen liburanmu pada Traveloka, ya. Pesan tiket pesawat, penginapan, paket tour, dan akomodasi lainnya pasti makin praktis dan hemat bersama Traveloka. Yuk, gass!

22 komentar

22 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • hani
    hani
    26 Desember 2023 pukul 13.20
    Wah...ada ya tren liburan slowcation? Asik banget kalau kayak gini. Ini kalau wisata, masih terkendala izin cuti, trus tiket pp yang udah dibooking plus akomodasi juga. Hum...next ah...diobrolin sama suami. Ide menarik nih. Jadi wisatanya engga rusuh...
    Reply
  • Witri Prasetyo Aji
    Witri Prasetyo Aji
    18 Desember 2023 pukul 19.51
    Emang bener sih, liburan ada rundown terus diburu-buru itu enggak enak banget. Capek dan enggak bisa menikmati destinasi yang dikunjungi.
    Reply
  • Okti Li
    Okti Li
    17 Desember 2023 pukul 23.46
    Hore! Gak kerasa bentar lagi musim libur tiba ya.
    Sungguh saya baru tahu ada istilah liburan slowcation. Tapi bener juga liburan itu kan kudu dinikmati ya. Gak grasak grusuk hehe...
    Reply
  • Goresan hati
    Goresan hati
    17 Desember 2023 pukul 23.21
    Gak nyaman banget ya mbak kalau liburan di woro woro suruh cepat kumpul. Jadinya gak kayak liburan. Makanya lebih enak tuh liburan yang santai. Gak diburu waktu. Bebaskan pikiran dan bisa sepuasnya
    Reply
  • M. Rizki Riswandi, S.Kom
    M. Rizki Riswandi, S.Kom
    17 Desember 2023 pukul 21.41
    Slowcation memang terdengar sebagai alternatif liburan yang menarik. Tanpa tekanan jadwal yang ketat, slowcation memungkinkan kita untuk benar-benar menikmati setiap momen tanpa terburu-buru. Dengan fokus pada keindahan alam dan budaya lokal, kita dapat merasakan pengalaman liburan yang lebih mendalam dan autentik. Liburan yang santai dan fleksibel seperti ini tentu memberikan kesempatan untuk benar-benar bersantai dan terkoneksi dengan lingkungan sekitar. 🌿✨
    Reply
  • Sabrina
    Sabrina
    17 Desember 2023 pukul 21.30
    saya sudah menerapkan konsep liburan slowcation dari awal suka solo traveling atau pas travelingnya berangkat dengan orang tertentu, ga punya rundown, beli tiket dadakan, tiket pulangnya entar-entar aja dan kunjungi tempat wisata pun sesukanya ga yang buru buru pindah satu tempat ke tempat lain, dan ini lebih menyenangkan, enak ya sekarang ada fitur refund dan reschedule di Traveloka jadi liburannya bisa makin santai
    Reply
  • Triani Retno A
    Triani Retno A
    17 Desember 2023 pukul 21.12
    Mau kesel sama orang yang tetap bawa kerjaan ketika sedang berlibur, tapiii .... kadang-kadang aku pun seperti itu. Bisa berlibur tanpa memikirkan urusan pekerjaan tuh rasanya amazing.
    Reply
  • Deeva Collection
    Deeva Collection
    17 Desember 2023 pukul 21.07
    Slowcation butuh persiapan besar ya, Kak. Khususnya persiapan budget. Jangan sampai ga hisa pulang setelah menikmati sliwcation dengan berbagai aktivitasnya yang sangat menarik
    Reply
  • Kyndaerim
    Kyndaerim
    17 Desember 2023 pukul 19.26
    Haha.. Memang yah biasanya kalo liburan itu terkesan heboh, jadi kadang ada aja yg dilupain. Mensing lebih slow aja, biar staycationnya makin menyenangkan.
    Reply
  • Didik Purwanto
    Didik Purwanto
    17 Desember 2023 pukul 18.32
    Emang harus pinter2 pilih temen staycation sih kalo mau slowcation. Istilahnya, cari bestie yg sefrekuensi gt. Emg sih kalo liburan tuh maunya ga mau apa2in. Pgn rebahan/ngelakuin hal santai aja.

    Ah jd kangen traveling lagi nih. Sejak pandemi ampe mau pandemi lg, blm traveling jauh lg nih. Smg ada tmn asyik buat jalan2 lg.
    Reply
  • Deeva Collection
    Deeva Collection
    17 Desember 2023 pukul 18.18
    Slowcation bisa menjadi piihan untuk menghilangkan kepenatan selama bekerja atau setelah melakukan akivitas keseharian.
    Reply
  • Eri Udiyawati
    Eri Udiyawati
    17 Desember 2023 pukul 18.08
    Oh, jadi namanya slowcation. Liburan kami minggu lalu ke Jogja bisa nih disebut slowcation, 2 hari 1 malam cuma main di Malioboro dan 1 pantai aja. 🤣🤣
    Reply
  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu
    17 Desember 2023 pukul 17.52
    Kalau ditimbang² berarti slowcation ini jatuhnya lebih mahal ya ketimbang vacation biasa. Boleh aja sih, yang penting jangan sampe boncos hehe
    Reply
  • lendyagasshi
    lendyagasshi
    17 Desember 2023 pukul 17.42
    Kayanya zaman sekarang tuh banyak banget fleksibilitas yaa..
    Aku kaget pas ke Depok dan ternyata dikomentarin sama Babang Gojek karena aku uda pesen tiket dengan waktu yang ditentukan. Kan biasanya gitu yaa..

    Ternyata gaya hidup masyarakat kota besar dengan segala sesuatu yang sulit diprediksi dan bisa berbagai macam hal terjadi, justru semakin banyak fleksibilitas seperti adanya layanan Reschedule dan Refund dalam Liburan Slowcation.

    Bagus banget ini tuh..
    Jadi bisa lebih menyesuaikan di waktu yang bener-bener tepat.
    Reply
  • Lintang
    Lintang
    17 Desember 2023 pukul 09.32
    Enak banget ya bisa reschedule dan refund gini. Cocok banget buat kita yang sooo busy jadi bisa mempermudah ganti jadwal kalao tiba2 ada urusan urgent yang nngga bisa di cancel.
    Iya pas SD tuh berasa keburu2 gitu pas touring hahaha jadi malah ga nikmatin. Aku juga cocol yang slowcation gitu, lebih fleksibel.
    Reply
  • atiq - catatanatiqoh
    atiq - catatanatiqoh
    17 Desember 2023 pukul 08.25
    wah gaya liburanku sekarang banget nih ehhehe.. semenjak ketemu suami yang syantuy banget orangnya, hehe termasuk dalam hal liburan pun, jadi ya nurut we laah :)
    Reply
  • Aldhi Fajar
    Aldhi Fajar
    16 Desember 2023 pukul 13.57
    Wah ada lagi istilah slowcation, aku malah baru tau mbak. Sepertinya klo slowcation itu bener bener healing untuk menenangkan jiwa raga yang stress
    Reply
  • Tukang jalan jajan
    Tukang jalan jajan
    16 Desember 2023 pukul 10.33
    seyogyanya yang namanya liburan harus dinikmati dengan santai dan berkualitas ya kak, biar setiap momen yang didapat jadi berkesan. Kalau emang punya banyak waktu cuti dan senggang, sudah sewajibnya dinikmati sampai tuntas
    Reply
  • Luluk Sobari
    Luluk Sobari
    16 Desember 2023 pukul 07.20
    Eh saya juga baru tahu istilah slowcation ini. Dan sepertinya saya ini cocok dengan gaya liburan seperti ini. Yang santai-santai saja menikmati momen.
    Reply
  • Bambang Irwanto
    Bambang Irwanto
    16 Desember 2023 pukul 06.08
    Sesuai namanya slowcation, ya berarti liburan santai ya Mbak. Dan saya suka ini, termasuk saat pergi sendiri, atau sama memang keluarga inti. Jadi tidak perlu banyak kepala yang merencanakan mau ke tempat ini itu. Justru slowcation membuat. Kita lebih puas menikmati liburan di suatu tempat. Lebih puas mengeksplor. Jadi tidak ada sudut yang terlewatkan.
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    16 Desember 2023 pukul 05.13
    slowcation semacam spontan-cation juga ya, gak terpaku satu destinasi tapi untuk bisa slowcation harus nyiapin budget lumayan ya mba, karena pasti ketemu atau dateng ke tempat yang gak terduga. surprsising sih yaa
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    16 Desember 2023 pukul 05.13
    slowcation semacam spontan-cation juga ya, gak terpaku satu destinasi tapi untuk bisa slowcation harus nyiapin budget lumayan ya mba, karena pasti ketemu atau dateng ke tempat yang gak terduga. surprsising sih yaa
    Reply