Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

DIY Mainan Edukatif dari Sampah (Bagian 1)

Assalamu'alaikum, Surabaya!

Sampah bisa jadi musuh dan membuat lingkungan jadi kumuh. Namun, sampah juga bisa jadi sahabat dan membawa banyak manfaat." (Anggita Ramani)

Sampah memang masih jadi masalah utama di Indonesia yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Timbunan sampah di Indonesia saja sudah mencapai 67,8 ton (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, 2020). Sebanyak 10,7 ton dari sampah itu berupa sampah plastik yang sulit terurai.

Sedih rasanya saat memikirkan generasi masa depan alias anak-anakku atau cucu-cucuku nanti. Akankah bumi masih jadi tempat yang aman dan bersahabat untuk tumbuh kembang mereka. Akankah mereka harus hidup berdampingan dengan sampah di sepanjang hidupnya.

Namun, tak dapat dipungkiri juga kalau selama ini kita sudah hidup berdampingan dengan sampah. Hanya saja, kita tak terjun langsung untuk mengolahnya. Kita hanya mengandalkan orang lain seperti pemulung atau lembaga-lembaga daur ulang sampah untuk mengolah sampah. 

"Jujur saja, selama ini mungkin sering 'tutup mata' dengan sampah, dan memilih jadi musuh mereka. Asal ada orang lain yang mengolah, ya, sudah. Selesai. Namun, tidak bisa begitu. Dunia sedang genting oleh efek perubahan iklim, masihkah mau tutup mata?"

Deg! Bagai ditampar oleh pemikiran sendiri, akhirnya aku sadar kalau selama ini masih jadi musuh sampah. Sudah saatnya ada aksi kecil dariku untuk menjadikan sampah sahabat dan membawa banyak manfaat. Salah satu hal kecil apa yang bisa aku lakukan untuk menjadikan sampah itu barang bermanfaat adalah dengan menjadikannya mainan edukatif untuk anakku.

"Ya, benar. Kau tak salah baca ketikan tulisanku. Aku menjadikan SAMPAH itu MAINAN EDUKATIF untuk anakku."

Sampah yang sering dibuang orang, aku olah jadi mainan anak edukatif seperti puzzle, stempel warna, kotak binatang makan, sensory play, dan senter kertas.


Puzzle 

Puzzle Warna dan Bentuk

Punya kardus bekas? Tinggal sediakan pewarna (crayon, cat air, dan lain-lain.), gunting, lem, dan voila! Jadilah puzzle warna. Mainan edukatif dari sampah ini bisa menstimulasi motorik halus dan kognitif anak.

Puzzle warna
Puzzle warna dari kardus bekas (dokpri)

Cara membuatnya :

  1. Potong 2 lembar kardus bekas jadi bentuk persegi panjang yang sama besar.
  2. Buat gambar bentuk seperti lingkaran, segitiga, dan segiempat di salah satu lembar kardus. Lalu potong bagian tersebut menggunakan cutter.
  3. Tempel kardus yang sudah berlubang mengikuti bentuk lingkaran, segitiga, dan segiempat, ke lembar kardus satunya.
  4. Warnai potongan bentuk lingkaran, segitiga, dan segiempat sesuka hati.
  5. Puzzle siap digunakan

Puzzle Memori

Masih punya stok kardus bekas, manfaatkan lagi jadi puzzle memori. Permainan ini juga melatih kognitif anak untuk mengingat sesuatu. Kebetulan anakku sedang suka jenis-jenis binatang, jadi aku buatkan puzzle memori binatang. Bahan yang aku gunakan adalah kardus bekas snack anakku, crayon, gunting, dan spidol.

Bahan-bahan untuk membuat puzzle memori (dokpri)
Puzzle memori (dokpri)

Cara membuat :

  1. Gambar beberapa jenis binatang di kardus bekas dan warnai sesuai selera. Kebetulan saat itu materi yang akan aku berikan adalah "Binatang dalam Al-Qur'an"
  2. Gunting gambar binatang tersebut
  3. Gambar lagi jenis binatang yang sama di kardus bekas lain tanpa diwarnai.
  4. Puzzle memori siap digunakan. Tinggal cocokkan gambar binatang yang sudah diwarnai dengan gambar binatang yang tidak diwarnai.


Stempel Warna

Anak-anak juga butuh kegiatan yang berhubungan dengan seni loh untuk ekspresi diri. Stempel warna bisa jadi sarana melukis yang paling mudah dan disukai anak. Selain itu, anak juga bisa mulai mengenal warna sejak dini.

Melukis dengan stempel warna (dokpri)

Aku pun mulai mengenalkan anakku warna sejak umurnya 12 bulan. Meskipun dia belum mengerti, paling tidak ada stimulasi warna sebagai pondasi di masa depan. Hasilnya, dia sudah bisa menyebutkan serta membedakan warna pada umur 18 bulan. Namun, tidak dipungkiri juga kalau tumbuh kembang tiap anak berbeda asalkan sesuai dengan milestone tumbuh kembang anak.

Stempel warna bisa dibuat dari 2 jenis sampah, yaitu organik dan non-organik. Stempel dari sampah organik bisa dibuat dari sisa sayuran seperti sawi, brokoli, wortel, dan lain-lain.

Stempel sayur (dokpri)

Sediakan pewarna yang ramah lingkungan seperti yang aku gunakan dari tepung dan pewarna khusus makanan. Tujuannya agar setelah bermain, sayur bisa dicuci, lalu difermentasi jadi eco-enzym. Jadi sayur yang kotor oleh pewarna tidak dibuang ke lingkungan.

Stempel warna unik (dokpri)

Stempel warna unik dari sampah non-organik bisa dibuat dari bahan seperti sisa bubble wrap, tutup botol, dan kardus. Cara membuatnya pun termasuk mudah :

  1. Potong kardus dan bubble wrap menjadi bentuk yang disukai anak
  2. Tempelkan potongan bubble wrap ke kardus bekas, lalu tempelkan tutup botol sebagai pegangan stempel di bagian atas kardus
  3. Stempel siap digunakan dan siapkan cat air untuk melukis dengan stempel


Kotak Binatang Makan

Bunda-bunda pernah nggak sih anaknya selalu tertawa ketika bermain cilukba atau suka banget narik-narik tissue di rumah sampai habis? 

Kalau pernah, itulah yang namanya konsep 'Container Play' atau permainan wadah. Anak akan mengerti konsep menyimpan benda dan lama-kelamaan ia mengerti bahwa ada tutup dari wadah itu. Saat wadah tertutup benda tersebut tak bisa ia lihat. Ia baru bisa melihat benda itu saat wadah ia buka kembali.

Container play : kotak binatang makan (dokpri)

Kemampuan anak untuk paham bahwa benda yang tak terlihat itu sebenarnya ada, berhubungan dengan kemampuan bahasa anak. Anak akan mengerti konsep bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa ia lihat, tetapi ada. Ia juga akan paham bahwa bahasa bisa disimpan dalam wadah yang bernama otak. 

Yuk beri makan binatang ini (dokpri)

Nah, konsep permainan kotak binatang makan ini, sama dengan konsep permainan wadah. Hanya berbekal wadah kardus bekas dan kertas origami untuk menempel badan binatang, permainan wadah ini sudah jadi.

Cara bermainnya dengan memberikan anak replika makanan yang bisa dibuat dari kardus bekas atau memanfaatkan mainan anak. Anak diajarkan untuk memasukkan replika makanan tersebut ke dalam mulut binatang sesuai kapasitas ukuran wadah. Dari sini, anak akan paham kalau tiap wadah punya kapasitas sendiri-sendiri, tidak bisa dipaksakan kalau sudah penuh.


Senter Kertas dalam Gelap

Punya stok sampa plastik hitam di rumah, tapi bingung mau diolah seperti apa biar tidak terbuang sia-sia? Bisa banget nih dibuat permainan senter kertas dalam gelap. Permainan ini bisa digunakan untuk melatih anak eksplorasi terhadap suatu hal baru.

Senter kertas dalam gelap (dokpri)

Bahan yang aku pakai untuk membuat permainan ini adalah plastik klip bening besar, kantong plastik hitam bekas, spidol, kertas origami dan kardus bekas.

Detil permainan (dokpri)

  1. Gambar tema laut (bisa juga tema hutan, kebun binatang, taman, dll.) di plastik klip dengan spidol permanen warna-warni.
  2. Gunting kantong plastik hitam seukuran plastik klip, lalu masukkan potongan plastik hitam ke dalam plastik klip bening yang sudah diberi gambar.
  3. Buat senter dari kardus bekas. Tempel kertas putih dibagian gambar cahaya senter.
  4. Cara bermain dengan memasukkan senter di antara plastik klip yang ada gambarnya dan lembar kantong plastik hitam. Arahkan senter ke berbagai arah untuk menemukan hewan laut kesukaan si kecil di dalam gelap.

Begitulah beberapa mainan edukatif dari sampah yang sudah aku buat untuk anakku. Mungkin belum banyak membantu dalam mengatasi masalah sampah, tapi setidaknya aku sudah memulai langkah kecil untuk perubahan. 

Kalau tidak bisa menggerakkan orang lain untuk mengolah sampah, gerakkan dulu orang terdekat di sekitarmu, yaitu keluarga. Disadari atau tidak, kebiasaan peduli lingkungan dalam keluarga bisa mempengaruhi perilaku generasi masa depan agar peduli lingkungan juga. Jangan sampai anak cucu kita hidup dengan kesengsaraan di masa depan karena perbuatan kita di masa kini.

24 komentar

24 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • untari
    untari
    21 Desember 2021 pukul 19.55
    ya ampun salut, ibu yang super kreatif
    Reply
  • Fitria Nurjannah
    Fitria Nurjannah
    23 November 2021 pukul 08.59
    wah masya Allah bagus banget artikelnya. Sangat edukatif dan inspiratif sekali. Memberikan referensi bikin DIY. Terima kasih kak. Sukses terus.
    Reply
  • Heizyi
    Heizyi
    22 November 2021 pukul 16.05
    Berani kotor itu baik ya kak. Jadi pengen coba bikin stempel warna deh.

    Karena kalau yang menggunakan bahan² kardus, susah. Duluan diambil pemulung kardusnya 😅
    Reply
  • Milah Smart
    Milah Smart
    22 November 2021 pukul 13.12
    Wah. keren banget ini bisa jadi inspirasi. Terima kasih mbak sudah berbagi kebaikan lewat tulisannya. Sampah juga bisa bermanfaat
    Reply
  • triayuandani.blogspot.com
    triayuandani.blogspot.com
    22 November 2021 pukul 10.50
    Menarik banget DIY nya. Cara buatnya juga mudah dan simple. Bisa untuk adikku nih. Thanks kak.
    Reply
  • Knews
    Knews
    22 November 2021 pukul 10.04
    Aku padamu mba.. Kreatif dan unik. Terima kasih
    Reply
  • Etika Aisya Avicenna
    Etika Aisya Avicenna
    22 November 2021 pukul 09.24
    Ide yang bagus dan kreatif mbak. Memang harus bisa memanfaatkan barang sekitar terutama sampah untuk diolah jadi mainan edukatif dan hemat tentunya
    Reply
  • Lintang
    Lintang
    22 November 2021 pukul 06.05
    Masih menjadi PR kita bersama bangaimana agar bisa memanfaatkan sampah untuk dipakai kembali. Salah satunya membuat mainan dari sampah ini. Anak-anak bakal seneng banget bikin mainan kek gini, bisa meningkatkan bonding pula..
    Reply
  • Ikfi - arridla.com
    Ikfi - arridla.com
    21 November 2021 pukul 22.40
    Sungguh gemoy banget Mbaa, inspiratif banget. Moga nanti saya bisa jadi ibu yang kreatif juga kalau udah punya anak. Mba awalnya terinspirasi dari mana sih? Bisa kreatif gitu...
    Reply
  • Han
    Han
    21 November 2021 pukul 22.30
    Wahh keren bangett ini aslii, siapa sangka lhoo sampah bisa jadi mainan. aku jd inget film toy story itu dehh hihi yg anaknya bikin mainan dari bahan yang udah dibuang
    Reply
  • gilangoktaviana
    gilangoktaviana
    21 November 2021 pukul 21.29
    Kreatiiiif! Seru ya si kecil mainannya DIY, nanti bisa eksplor sendiri kayanya. Btw aku suka sama yang kotak binatang makan, kodoknya luucuuuuu :D
    Reply
  • Phai Yunita S Wijaya
    Phai Yunita S Wijaya
    21 November 2021 pukul 21.02
    Menyenangkan ya kalau bisa berkreasi dengan barang-barang yang sudah kita anggap sampah. Anak-anak seneng banget diajak main begini. Apalagi yang berbasis warna. Mau niru ah
    Reply
  • Dinda Pranata
    Dinda Pranata
    21 November 2021 pukul 15.10
    Pasti mbak ini telaten. Bikin kerajinan begini kudu telaten soalnya. Keren mbak.. mengajarkan anak biar bisa memanfaatkan sampah dan nggak cuma menghasilkan sampah.
    Reply
  • Untari
    Untari
    21 November 2021 pukul 00.59
    keren banget memberdayakan dan menggunakan barang berulang kali sebelum benar-benar dibuang. Mommy yang kreatif dan edukatif
    Reply
  • bobby
    bobby
    20 November 2021 pukul 23.25
    sepemahaman saya sisa barang tidak terpakai yang masih bisa digunakan belum masuk kategori sampah sih hehe
    Reply
  • Heri Joko
    Heri Joko
    20 November 2021 pukul 13.49
    Ide yang brilian, karena kardus adalah sampah yang mudah didapat dan bisa dikreasikan, saya pernah punya keinginan seperti ini dengan tujuan untuk dijual kembali tapi belum terlaksana.
    Reply
  • Feri Nugroho
    Feri Nugroho
    20 November 2021 pukul 11.09
    Inspirasi sekali ini untuk buat mainan anak di rumah, terima kasih mbak idenya
    Reply
  • Ice Cream
    Ice Cream
    19 November 2021 pukul 23.28
    Semakin kreatif semakin membantu mengurangi sampah di Indonesia kak, terutama sampah plastik yang susah terurai.
    Reply
  • Crewnesia
    Crewnesia
    19 November 2021 pukul 22.11
    Wiih bagus nih untuk mengisi waktu luang bersama anak. Selain itu juga kita bisa menggunakan barang bekas sebagai tempat kreatifitas kita apalagi buat anak-anak
    Reply
  • Yonal Regen
    Yonal Regen
    19 November 2021 pukul 20.34
    Mantap. Kreatif sekali bun. Bisa jadi referensi nih unuk 3 balita di rumah saya tutorial membuat mainannya
    Reply
  • Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    19 November 2021 pukul 20.34
    wah kreatif banget ibunya, bermanfaat dan menghibur, semoga dapat menginspirasi yang lainnya
    Reply
  • Monika Yulando Putri
    Monika Yulando Putri
    19 November 2021 pukul 12.41
    Solusi banget ini mba buat barang-barang yang nggak kepake.. Tapi emang kudu telaten dan kreatif buat bikin DIY gini. Bagus-bagus mba, makasi inspirasinya.. Makasi ya mba..
    Reply
  • Ian
    Ian
    19 November 2021 pukul 10.13
    Keren bgt kak
    Reply
  • Wilingga.com
    Wilingga.com
    19 November 2021 pukul 06.42
    Huhuhu ibunya kreatif sekali bisa menjadikan sampah jadi gambar hewan-hewan lucuuuu.
    Reply