Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Capacity Building 1 Eco Blogger Squad: Tips dan Trik Menulis Tema Lingkungan

Sudah tiga tahun belakangan ini, hujan es rutin menyapa kota surabaya tiap setahun sekali. Kota yang dianggap berhawa panas ini tiba-tiba bisa mengundang es dalam bentuk hujan. Antara takjub dengan fenomena alam langka dan khawatir apakah ini suatu pertanda bahwa alam sedang tak baik-baik saja?"

Eco Blogger Squad

Banyak yang belum memahami bahwa fenomena hujan es merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Hujan es adalah pertanda adanya tekanan dan suhu udara yang tidak biasa alias cuaca ekstrem. Nah, cuaca ekstrem ini akibat dari pergeseran pola cuaca atau sering disebut perubahan iklim.

Misalkan kota Surabaya memiliki pola cuaca panas dan hujan yang bergantian dalam 6 bulan sekali.Setelah terkena dampak perubahan iklim, pola cuaca panas dan hujan di Surabaya bisa terjadi dalam hitungan jam. Bahkan, sering mendatangkan fenomena alam langka seperti hujan es.

Prediksi ahli tentang dampak perubahan iklim yang dianggap hanya dongeng belaka, kini menjadi cerita drama ongoing dalam kehidupan nyata. Mulai dari episode fenomena alam langka, bencana alam, kerusakan hutan, krisis air bersih, dan lain-lain.

Lantas, bagaimana cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyebarkan awareness tentang dampak perubahan iklim? Salah satu caranya adalah dengan cara menulis. Namun, menyerukan edukasi tema lingkungan lewat tulisan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Untungnya ada komunitas seperti Eco Blogger Squad sebagai wadah edukasi tema lingkungan lewat tulisan di blog. Beberapa waktu yang lalu (16/03), saya memiliki kesempatan untuk ikut Capacity Building dari Eco Blogger Squad dengan tema Tips dan Trik Menulis Tema Lingkungan.


Kenalan dengan Eco Blogger Squad

Apa sih Eco Blogger Squad itu?

Sebenarnya, saya pribadi sudah tahu keberadaan Eco Blogger Squad (EBS) lewat media sosial blogger senior seperti Mba Jihan dan Mba Lintang. Namun, saya tidak tahu secara detil hal-hal apa saja yang dilakukan di dalam EBS.

Setelah masuk ke dalam lingkup Eco Blogger Squad, ternyata komunitas bentukan HIIP Indonesia dan Blogger Perempuan ini bergerak pada isu perubahan iklim dan perlindungan hutan. Keanggotaannya pun bukan hasil dari open recruitment, tetapi closed recruitment oleh HIIP Indonesia.

Saat ini, saya termasuk ke dalam angkatan ketiga dari EBS. Artinya sudah ada dua angkatan blogger terdahulu yang masuk ke dalam Eco Blogger Squad. Saya pribadi berharap bakal terus ada angkatan-angkatan lain dari EBS untuk regenerasi ilmu dan value dalam menjaga lingkungan.


Menulis Tema Lingkungan, Yay or Nay?

Pada tanggal 16 Maret 2023 lalu merupakan acara pertama dari komunitas EBS, yaitu Capacity Building yang bertujuan untuk upgrade skill menulis tema lingkungan dari anggota EBS 2023. Pematerinya ternyata Bu Widyanti Yuliandari atau akrab disapa Bu Ketu di kalangan anggota Ibu-Ibu Doyan Nulis.

Penting, nggak, sih, menulis tentang tema lingkungan yang menurut kabar burung sangat sulit dipahami? 

Bu Widyanti Yuliandari menjawab pertanyaan yang cukup menantang tersebut lewat materi yang beliau bawakan. Sebelum masuk ke materi inti, beliau sedikit memberikan pemaparan tentang alasan kenapa harus menulis tema lingungan.

Tips dan trik menulis tema lingkungan

Dampak Perubahan Iklim Semakin Ekstrem

Pertama adalah karena dampak perubahan iklim sudah semakin ekstrem. Bencana alam yang semakin menjadi, fenomena alam langka yang semakin sering eksis, dan kelangkaan bahan pangan adalah dampak dari perubahan iklim secara nyata.

Contohnya di kota saya, Surabaya. Sudah 3 tahun belakangan ini hujan es jadi berlangganan hadir di beberapa wilayah. Padahal sebelumnya memang pernah terjadi hujan es, tapi frekuensinya hanya sekali dalam beberapa tahun.

Peran Blogger dalam Edukasi Perubahan Iklim

Banyak masyarakat yang belum paham bahwa fenomena hujan es yang semakin sering adalah salah satu sinyal dari dampak perubahan iklim. Hal inilah yang menjadi ujung tombak seorang blogger untuk memberikan edukasi lewat tulisan.

Terlebih lagi di era digital saat ini, dimana hampir sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mahir menggunakan internet untuk mencari informasi. Maka, peran blogger cukup besar dalam memberikan edukasi lewat tulisan.

Kendala Menulis Tema Lingkungan

Namun, salah satu kendala terbesar dalam menulis tema lingkungan adalah mengolah data dan menyederhanakan bahasa agar mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Padahal, di dalam tema lingkungan yang membahas isu perubahan iklim selalu banyak istilah asing atau saintifik.


Tips dan Trik Menulis Tema Lingkungan Ala Widyanti Yuliandari

Dalam sesi Capacity Building pertama Eco Blogger Squad, Bu Wid (sapaan akrab) memberikan tips dan trik bagaimana cara menulis tema lingkungan yang menarik dan mudah dimengerti. Oh, iya, selain blogger sekaligus ketua komunitas IIDN, Bu Wid ini juga seorang dosen Teknik Lingkungan di salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Jadi, sangat cocok dengan pembahasan dalam EBS.

Langsung saja simak resume catatan saya selama mengikuti Capacity Building EBS secara daring tentang tips dan trik menulis tema lingkungan. Saya tambahkan sedikit ilmu berdasarkan pengalaman saya menulis tema lingkungan. InsyaAllah ilmunya tetap sama seperti apa yang Bu Wid bagikan.

1. Pahami Topik dengan Baik

Sebelum menulis, pahami topik lingkungan dengan baik. Lakukan riset sesuai kata kunci topik yang diinginkan.

Beberapa cara untuk memahami topik lingkungan seperti perubahan iklim atau perlindungan hutan adalah dengan membaca buku, mendengarkan diskusi atau kajian, melihat infografis, dan membaca media luar negeri untuk anak.

NASA Climate Kids

Saya sendiri lebih suka media luar negeri untuk anak seperti NASA Climate Kids sebagai bahan rujukan untuk menulis. Sebab, saya ingin tulisan dalam blog saya tentang lingkungan bisa dipahami oleh semua kalangan masyarakat.

2. Tarik Sisi Humanis dari Pengalaman

Sisi humanis dari sudut pandang pengalaman diri sendiri atau orang lain selalu jadi inspirasi menarik untuk memulai suatu tulisan. Tulisan akan terkesan lebih nyata, dibandingkan teori belaka. Orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan pun bisa lebih memahami karena ada contoh nyata.

3. Gunakan Kalimat Sederhana

Gunakan kalimat sederhana berpola S-P-O-K. Hindari kalimat majemuk bertingkat yang kadang bisa membuat ambigu. Contohnya seperti ini:

Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan terjadinya fenomena alam langka seperti hujan es. (hindari karena terlalu panjang)

Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah cuaca ekstrem. Hal tersebut bisa mengakibatkan fenomena langka seperti hujan es. (pecah menjadi 2 kalimat)

4. Buat Lead yang “Catchy Hook”

Hujan es bisa jadi imajinasi yang menyenangkan bagi anak kecil di negara tropis seperti Indonesia. Bayangan es yang selalu jadi teman manis kudapan anak, jatuh begitu saja dari langit seperti salju. Namun, realita sesungguhnya dari hujan es adalah pertanda dari cuaca ekstrem akibat dampak perubahan iklim."

Kalimat di atas merupakan contoh catchy hook atau biasa disebut lead dalam feature. Berbeda dengan click bait yang meresahkan, lead atau pembukaan ini berfungsi untuk menarik minat pembaca agar penasaran, dan membaca artikel hingga habis. Beberapa tips dari saya untuk membuat lead yang catchy .

5. Judul yang Powerful

Judul yang membuat penasaran sering dilirik pembaca dibandingkan judul yang biasa-biasa saja. Asalkan jangan terlalu "click bait" dan melenceng antara judul dan isi. Misalkan seperti contoh berikut:

(1) Dampak Perubahan Iklim di Kota Surabaya

(2) Hujan Es Lagi di Surabaya, Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata!

Jika disuruh memilih, lebih baik judul 1 atau judul 2 yang membuatmu bakal melirik isi artikel? Kalau saya, sih, judul 2 karena lebih membuat penasaran.

6. Gunakan Sub-Heading

Gunakan sub-heading atau sub judul untuk memecah pembahasan agar lebih fokus di tiap pokok pikiran. Jadi, jangan hanya satu judul dengan pembahasan yang melebar kemana-mana. Bisa bikin pusing pembaca juga.

7. Tambahkan Gambar atau Infografis

Berikan ilustrasi gambar atau infografis untuk mempermudah pembaca dalam memahami tulisan. Sebab ada beberapa orang yang cenderung lebih visual, jadi lebih paham jika disertai gambar ilustrasi atau infografis. Bisa juga dengan embed video dari YouTube ke blog.


Cara Menarik Pembaca Agar Edukasi Tema Lingkungan Tersampaikan Secara Luas

Tantangan selanjutnya setelah paham bagaimana cara menulis tema lingkungan adalah menarik pembaca lain agar edukasi kita tersampaikan. Menurut Bu Wid, tiga pondasi agar edukasi lewat tulisan bisa menarik pembaca adalah isi konten, share ke media sosial, dan gunakan teknik SEO

Tulis Konten yang Menarik

Konten yang original, unik, dan menarik lebih dilirik dibandingkan konten yang sebagian besar salin dan tempel tanpa disunting. Istilah "content is the king" masih berlaku hingga detik ini.

Share ke Media Sosial

Cara selanjutnya adalah share ke media sosial. Tidak usah malu untuk membagika tulisan yang isinya edukasi. Siapa tahu ada orang yang memerlukan tulisan kita di luar sana.

Gunakan Teknik SEO

SEO atau Search Engine Optimization merupakan salah satu cara untuk membuat artikel mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google. Bisa baca penjelasan saya di artikel Optimasi SEO on Page agar lebih jelas tentang teknik SEO.


Penutup

Perubahan iklim dan perlindungan hutan memang saat ini jadi tema lingkungan yang memiliki urgensitas untuk selalu dibahas. Sebab, dampak dari perubahan iklim dan rusaknya hutan sudah terlihat nyata di kehidupan. Contohnya seperti hujan es yang kerap menyapa kota Surabaya.

Menulis tema lingkungan memang sebuah tantangan tersendiri. Terutama tantangan untuk membuat orang paham dengan isi tulisan. Beberapa tips dan trik menulis tema lingkungan dari Bu Wid bisa diterapkan saat akan menulis dengan tema lingkungan.


Referensi

Resume Capacity Building 1 Eco Blogger Squad dengan pemateri Widyanti Yuliandari

Posting Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi