Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

World Read Aloud Day 2023: Pengalaman Membaca Nyaring Pertama

Dari sekian banyak kalimat, Allah SWT pilih “Iqra” sebagai kalimat pertama dalam wahyu pertama yang diturunkan ke Rasulullah SAW. Padahal, Rasulullah SAW tidak bisa baca dan tulis. Mengapa Allah SWT pilih kata yang artinya "bacalah" tersebut?"

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW saat itu memiliki kaitan erat dengan membaca sebagai metode untuk mendapatkan ilmu. Membaca merupakan metode belajar rabbani yang sudah ditunjukkan Allah SWT.

Nah, di dunia pendidikan anak juga ada salah satu anjuran metode membacakan buku secara nyaring atau disebut Read Aloud. Kalau boleh menyimpulkan, berarti ada benang merah yang kuat antara perintah Allah SWT untuk membaca dan metode Read Aloud. Artinya, sebagai orang tua kita wajib membiasakan anak untuk membaca sejak dini dan hal ini bisa dilakukan dengan metode Read Aloud yang menyenangkan.

Aku sendiri baru mencoba untuk melakukan Read Aloud sejak anakku berusia 18 bulan. Sebelumnya aku hanya menggunakan teknik mendongeng dan bookish play sebagai pengantar mengenalkan anak kepada dunia buku.

Read Aloud


Kenalan dengan Metode Read Aloud

Ada yang sudah pernah dengar tentang Read Aloud ini? Atau mungkin sudah jadi training Read Aloud? Biar sama-sama enak, aku akan sedikit berbagi insight tentang Read Aloud. Kalau kurang, bisa ditambahkan di kolom komentar, ya, Buibuk atau Pakbapak.

Apa, sih, Read Aloud itu?

Read Aloud adalah salah satu metode membacakan buku untuk anak secara nyaring. Jim Trelese adalah orang yang memperkenalkan Read Aloud dalam bukunya The Read Aloud Handbook.

Read Aloud bisa dibilang metode mengajarkan membaca paling efektif untuk si kecil. Read aloud atau membaca nyaring bisa dimulai sejak dini, bahkan sejak trimester 3 kehamilan atau anak masih di kandungan.

Saat golden age atau usia emas anak (0-5 tahun) adalah usia yang sangat tepat untuk mengenalkan Read Aloud. Sebab ingatan anak seperti spons yang menyerap informasi dengan sangat cepat. Metode Read Aloud juga bisa menanamkan ingatan di otak anak bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.

Manfaat Read Aloud

Berbagai manfaat Read Aloud bisa didapatkan baik untuk anak, maupun orang tua.

Membangun keterampilan literasi

Membangun keterampilan literasi anak mulai dari pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis

Menambah kosa kata

Kosa kata yang ada di buku dan dibacakan secara nyaring oleh orang tua bisa jadi tambahan kosa kata anak.

Bonding anak dan orang tua

Membaca secara nyaring dengan intonasi juga bisa jadi sarana bonding untuk anak dan orang tua lewat suara.

Reading role model

Saat orang tua membacakan cerita untuk anak bisa jadi contoh bagi anak bagaimana cara membaca yang asyik dan bisa menggugah imajinasi anak.

Cara Menerapkan Read Aloud

Sebenarnya banyak aspek yang perlu diperhatikan saat praktik Read Aloud ke anak. Pada intinya yang harus diperhatikan adalah konsentrasi anak, usia anak, jangan sampai ada paksaan atau distraksi, kenyamanan anak, keberadaan alat peraga, dan intonasi saat membaca.


Pengalaman Read Aloud Pertama untuk Si Kecil

Dunia praktik kadang tak seindah dunia teori.”

Begitulah gambaran saat pertama kali mencoba teknik Read Aloud ke si kecil. Apalagi si kecil tipe anak yang haus akan hal baru. Rasa penasarannya kadang membuatku kewalahan.

Awalnya dia lebih penasaran dengan gambar dibandingkan dengan mendengar suaraku bercerita. Nah, aku punya beberapa tips dan trik agar si kecil bisa menerima cerita yang kita bacakan.

Read Aloud

Pengenalan Buku

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah melakukan pengenalan dengan buku. Sejak masih bayi, aku sudah mengenalkan beberapa buku bergambar. Seiring berjalannya waktu dan si kecil sudah bisa bicara, aku mulai membeli buku anak boardbook.

Apakah anakku langsung suka dengan buku?

Oh, tentu tidak Buibuk. Buku-buku anak itu pernah diemut, disobek, dilipat, atau dilempar kesana kemari. Rasanya ingin menyerah dan menjual semua buku itu saja. Namun, kalau ingat perintah “iqra’” dari Allah SWT langsung urung niatku. Istighfar yang banyak sambil terus stimulasi anak dengan buku.

Memilih Buku untuk Si Kecil

Beli buku tipe boardbook yang tebal agar tidak mudah rusak. Jangan beli buku yang tipis agar kejadian buku dilipat atau disobek tidak menimpa anak Buibuk dan Pakbapak.

Pilih buku dengan tema yang sedang disukai si kecil. Biasanya, sih, buku tema hewan, tumbuhan, alam, sains, atau luar angkasa. Jadi dekati dulu hal kesukaan anak agar bisa masuk ke dunia mereka.

Mempersiapkan Alat Peraga atau Bookish Play

Biasanya anak-anak itu lebih enjoy dan makin kental imajinasinya saat diberi alat peraga atau melakukan bookish play. Bagi yang mungkin belum mengerti, bookish play itu maksudnya mengambil salah satu adegan di buku untuk dibuat permainan atau diwujudkan dalam bentuk nyata.

Pertama Kali Read Aloud

Buku pertama yang aku bacakan untuk si kecil dengan metode Read Aloud sesuai teori adalah e-book Anteh Si Penjaga Bulan dari Seri 10 Dongeng Nusantara. Buku ini tidak dijual secara komersial, sehingga aku hanya bisa membaca secara daring.

Tantangannya adalah membuat si kecil tetap konsentrasi dan tidak bosan sampai akhir cerita. Kalau kata kakak dari Rumah Dongeng Mentari, tiap tingkatan usia anak punya waktu konsentrasi yang berbeda-beda. Si kecil yang berusia 2 tahun punya tingkat konsentrasi sekitar 4-6 menit.

Alat peraga yang aku gunakan adalah mainan naga si kecil dan barang-barang di sekitar. Si kecil lumayan antusias dengan cerita tersebut sampai minta dibacakan ulang. Namun, si kecil yang banyak tingkah dan banyak ingin tahu membuatku sedikit kewalahan untuk membuatnya fokus ke dalam cerita.

Read Aloud Qur'an untuk Si Kecil

Ternyata metode Read Aloud juga bisa diterapkan untuk stimulasi ayat Al-Qur’an ke anak. Daripada mendengarkan murottal suara orang lain, akan lebih bisa diterima otak anak saat menggunakan suara orang tua.

Aku juga menggunakan Read Aloud untuk membacakan Al-Qur’an beserta terjemahannya ke si kecil saat melakukan kegiatan Qur’an Based Play atau permainan berbasis Al-Qur’an. Tentu saja saat membaca terjemahannya aku juga berusaha menceritakan dengan alat peraga.

Read Aloud

Contohnya saat membacakan ayat tentang lebah dan madu dalam surah An-Nahl. Si kecil senang karena sangat suka minum madu dan suka belajar tentang hewan.


Selamat Hari Membaca Nyaring Sedunia! Read Aloud Adalah Solusi Rendahnya LIterasi di Indonesia

Metode Read Aloud merupakan teknik membaca secara nyaring yang bisa dilakukan secara mudah di rumah. Peran Buibuk dan Pakbapak sangat vital untuk bisa menciptakan budaya membaca di dalam diri anak. Sebab membaca merupakan metode belajar Rabbani yang sejak ribuan tahun lalu sudah ada.

Manfaatnya juga luar biasa banyak, terutama untuk meningkatkan keterampilan literasi anak. Read Aloud juga bisa dijadikan solusi rendahnya literasi di Indonesia. Tinggal bagaimana saja menyebarkan semangat para pegiat Read Aloud agar bisa sampai hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.


Referensi

kemdikbud.go.id


19 komentar

19 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Analisa Muya
    Analisa Muya
    10 Februari 2023 pukul 09.46
    Wah sangat bagus sekali manfaatnya word speak aloud, pas waktu sma, temnku pernah mengajak untuk mmbaca dgn keras u/ mngahafalkan dn it's work...terimakasih sharingnya...
    Reply
  • Shafira Adlina
    Shafira Adlina
    6 Februari 2023 pukul 20.05
    kenal read aloud hampir 5 tahun yang lalu. seusia anak pertamaku 2 tahun, dan aku rasakan manfaat yang luar biasa banget. baru tahu sebenernya ada hari sedunianya. semoga semakin semakin semangat membaca nyaring Mbak Anggi
    Reply
  • Uniek Kaswarganti
    Uniek Kaswarganti
    6 Februari 2023 pukul 12.59
    Ternyata beda ya metode mendongeng dengan read aloud ini. Klo read aloud sebaiknya menggunakan alat peraga ya mbak agar anak bisa konsentrasi mendengarkan lebih lama?
    Reply
  • sylvianayy
    sylvianayy
    5 Februari 2023 pukul 20.15
    wah aku baru tahu nih soal teori read aloud, ternyata banyak sekali manfaatnya, terimakasih ilmunya, bakal berguna banget kalau sudah punya anak,
    Reply
  • Amiamia
    Amiamia
    5 Februari 2023 pukul 11.14
    Read aloud banyak sekali ya manfaatnya. Semoga banyak yang lebih sadar dengan literasi dan menerapkan read aloud dari usia dini, aamiin.
    Reply
  • lendyagassi
    lendyagassi
    4 Februari 2023 pukul 17.59
    Menumbuhkan literasi pada anak memang perjuangan banget ya..
    Kudu dari diri sang Ibu sendiri dulu yang menyukai buku dan sering memberi contoh seperti menggunakan metode read aloud ini.
    Sangat menginspirasi.. kak. Haturnuhun~
    Reply
  • Jejak Pena Oemy Ikbar
    Jejak Pena Oemy Ikbar
    4 Februari 2023 pukul 11.37
    Dengan read aloud bonding anak dan ortu pasti pasti akan terbangun dengan lebih kuat
    Reply
  • Allamandawi
    Allamandawi
    4 Februari 2023 pukul 11.30
    Aku juga kadang lebih suka baca nyaring sih, biar lebih mudah diingat apalagi emang niag mau dihafalkan. Pastinya, metode ini jg cocok banget buat anak"
    Reply
  • Rizka Amita Ridwan
    Rizka Amita Ridwan
    4 Februari 2023 pukul 11.06
    Masyaa Allah ya. Ayat dan arti Al Qur"an bisa dibaca Read Aloud. Jadi anak anak bisa kenal agama sejak dini.
    Reply
  • Aprilely Ajeng Fitriana
    Aprilely Ajeng Fitriana
    4 Februari 2023 pukul 10.52
    Aku lagi coba rutinin ini ke anakku mbak. Yaaa meski banyak bolongnya. Wkwkwk..

    Tapi, ada untungnya sih ngenalin buku dari dia bayi. Sekarang udah familiar banget anaknya. Jadi suka minta dibacain.

    Yang repot kalau pas nguantuk trus anaknya minta bacain. Auto marah-marah kalau Umminya ketiduran. Wkwkwk
    Reply
  • Juwita
    Juwita
    4 Februari 2023 pukul 10.14
    Teguran banget buat saya yang malas banget bacaan anak buku. Lebih banyak kasih gadget
    Reply
  • Yusriah Ismail
    Yusriah Ismail
    4 Februari 2023 pukul 08.49
    salfok bukunya mba, yg gambar media 😁 kalau boleh tau, judulnya apa ya?? btw, saya setuju banget mba, metode read aloud adalah solusi rendahnya literasi 😀 alhamdulillah sudah saya terapkan sejak anak-anak masih di perut dan hasilnya memang liar biasa.. alhamdulillah
    • Yusriah Ismail
      ANGGITA RAMANI
      4 Februari 2023 pukul 09.58
      Yang mana nih mba? Kalau yang cover itu judulnya Bintang karangan Erlita Pratiwi. Kalau yang gambar setelahnya itu Buku USBorne seri Peep Inside yang Dinosaurus
    Reply
  • Analisa Muya
    Analisa Muya
    4 Februari 2023 pukul 08.35
    Dulu pas waktu SMA, temenku mengajari kalau soal hafalab lebih baik dibaca dgn keras...dan it works...trnyta itu adalah sebuag metode belajar y hehehe dan perlu dibiasakn sedari kecil spy hasilny okeee...terimakasih sharingny
    Reply
  • Dyah Kusuma
    Dyah Kusuma
    4 Februari 2023 pukul 08.13
    betul banget mbak, anak-anak suka nih kalau emaknya sudah siap read aloud, tapi kalau energinya sudah habis, cuma saya bacakan aja biasa, proses panjang memang agar anak suka buku dan suka membaca, nikmati aja prosesnya
    perkara mereka bisa baca, nanti akan bisa dengan sendirinya karena penasaran ingin baca buku sendiri, kalau ini prosesnya lebih seru lagi ya
    Reply
  • Shalikah
    Shalikah
    4 Februari 2023 pukul 08.10
    MasyaAllah, salut dengan usaha Mbak yang membiasakan read aloud bersama anak sejak masih kecil-kecil. Manfaat read aloud ini nyatanya memang banyak ya untuk tumbuh kembang anak.
    Reply
  • Han
    Han
    3 Februari 2023 pukul 20.06
    MasyaAllaah keren mbaa, aku pun ga bertahan lama nihh bacain anak buku dongengnyaa huhuu. jadinya yaudaah skrg sesempetnya ajaa, kalau ada pecutan gini jadi bisa makin terpacu kan yaa padahal
    Reply
  • Rindang Yuliani
    Rindang Yuliani
    3 Februari 2023 pukul 16.54
    Masyaallah, aku juga ingin mempraktikkan metode ini. Semoga ada banyak anak yang suka dengan buku. Kecerdasan berliterasi dangat penting dimilki oleh setiap anak agar mudah memahami apapun.
    Reply
  • Esy Kanastari
    Esy Kanastari
    3 Februari 2023 pukul 16.54
    Kayaknya kita orang dewasa pun seringkali butuh membaca dengan (agak) nyaring untuk diri sendiri supaya lebih gampang memahami bacaan kita ya, Kak. Hehe. Salut untuk kesungguhannya membimbing si Kecil supaya suka membaca. Semangat.
    Reply