Halo teman online! Jumat lalu (25/04) aku berkesempatan ikut acara online gathering #ecobloggersquad, membahas tentang bisnis kecantikan Arcia yang memiliki prinsip sustainable beauty: Beauty that Rebuilds. Selain itu, Arcia juga memberikan kit untuk DIY Lip Balm dari bahan alami endemik Kalimantan, mentega Tengkawang.
Apa sih makna beauty that rebuilds itu bagi Arcia? Lalu, seperti apa keseruan membuat sendiri lip balm natural dengan bahan alami asli Kalimantan? Yuk, simak ceritaku!
Lip Balm Tengkawang, Kekayaan Endemik Kalimantan yang Diangkat Arcia
Mungkin bagi teman online yang belum familiar dengan beberapa bahan dasar skincare alami akan bertanya-tanya:
“Mentega Tengkawang itu apa?”
Mentega Tengkawang atau Illipe Butter berasal dari olahan minyak biji pohon Tengkawang (Shorea spp.). Pohon Tengkawang yang merupakan tanaman adat biasanya tumbuh di hutan tropis Kalimantan, terutama Kalimantan Barat.
Kak Yeni sebagai founder Arcia mengenal mentega Tengkawang ini sejak kecil dari neneknya sebagai sumber pelembab alami yang kaya manfaat untuk kulit dan rambut. Masyarakat lokal Kalimantan pun sudah lama mengenal dan memanfaatkan mentega Tengkawang untuk kecantikan.
Kelebihan mentega Tengkawang dibanding mentega lainnya seperti cocoa butter atau shea butter adalah memiliki komposisi asam lemak yang tinggi, termasuk asam oleat, palmitat, stearat, dan linoleat (Darmawan dkk., 2021). Hal ini memberikan manfaat bagi kesehatan kulit seperti:
1. Melembabkan dan menghidrasi kulit secara mendalam, bisa untuk mengatasi kondisi kulit kering seperti eksim dan dermatitis.
2. Memiliki kandungan vitamin A dan E yang tinggi untuk membantu meremajakan kulit, meningkatkan elastisitas dan mencegah penuaan dini.
3. Memiliki sifat emolien untuk menenangkan dan menyejukkan kulit iritasi, membantu penyembuhan kulit yang terbakar matahari, dan meredakan kulit kemerahan atau gatal.
Disamping itu, proses panen biji Tengkawang dilakukan secara tradisional oleh komunitas lokal, sehingga tidak merusak lingkungan. Hal ini juga bisa memberikan kesejahteraan bagi petani lokal Kalimantan.
Dari berbagai manfaat, kelebihan, serta value ramah lingkungan, Arcia ingin mengangkat mentega Tengkawang dalam bisnisnya sebagai ikon kecantikan alami dari Kalimantan yang berkelanjutan, aman, dan ramah lingkungan.
Kenalan dengan Arcia, Brand Kecantikan Alami dari Kalimantan
“Bumi bukan hanya milik kita, ada generasi mendatang yang juga hidup di bumi”
Arcia merupakan brand kecantikan berkelanjutan dengan bahan endemik Kalimantan Barat yaitu mentega Tengkawang (Illipe Butter). Tak hanya itu, bahan lain yang digunakan dalam produksi adalah minyak kemiri, Virgin Coconut Oil (VCO/minyak kelapa murni), dan lidah buaya. Bahan-bahan tersebut bisa diuraikan oleh mikroorganisme saat menjadi limbah, sehingga lebih ramah lingkungan.
Arcia hadir berawal dari keprihatinan Kak Yeni dan suami terhadap isu lingkungan di Kalimantan. Dari situ, brand Arcia pun tercipta dengan konsep “from forest to skin”, serta memiliki prinsip “Beauty that Rebuilds”. Tujuan Kak Yeni dan Suami mendirikan Arcia sebagai bisnis kecantikan berkelanjutan adalah:
- Mendukung kecantikan alami
- Menjaga hutan Kalimantan Barat agar tidak rusak
- Mensejahterakan petani Tengkawang di Kalimantan Barat
Dalam menjalankan bisnis, Arcia juga memiliki komitmen sebagai berikut:
- Tidak mau menghasilkan sampah mikroplastik
- Sampah bisa diurai oleh mikroorganisme
- Pengolahan bisa disesuaikan dengan bank sampah di Kalimantan
Beauty that Rebuilds: Cantik itu Berkelanjutan, Tidak Merusak, dan Mempertahankan Kekayaan Alam
“Beauty that Rebuilds, because real beauty heals, restores, and sustains”
Menurut teman online cantik itu apa sih? Lebih ke fisik atau inner beauty?
Kalau bagiku cantik itu relatif dari sudut pandang mana yang digunakan untuk menilai. Namun, menurut Kak Yeni cantik itu berkelanjutan, tidak merusak, dan mempertahankan kekayaan alam alias “Beauty that Rebuilds”.
Jangan sampai kita berusaha untuk cantik dengan berbagai skincare, tapi dalam praktik produksi atau penggunaanya malah mencemari lingkungan. Misalnya skincare mengandung bahan kimia yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme atau kemasan menggunakan bahan sekali pakai yang tidak bisa didaur ulang.
Jadilah cantik dari bahan alami yang tidak merusak lingkungan, serta bisa membangun atau merestorasi kekayaan alam yang sudah digunakan untuk produksi skincare. Itulah “cantik sejati” yang diyakini oleh Kak Yeni
Proses Pembuatan Lip Balm Tengkawang
Setelah mengikuti pemaparan tentang prinsip bisnis kecantikan berkelanjutan atau sustainable beauty dari Arcia, aku jadi lebih memperhatikan skincare yang aku pakai. Ternyata banyak sekali kekayaan alam Indonesia yang bisa mendukung kecantikan wanita Indonesia seperti mentega Tengkawang.
Contohnya seperti DIY Lip Balm Tengkawang yang dilakukan setelah Kak Yeni menjelaskan tentang Arcia. Cara membuatnya cukup mudah tanpa teknik yang rumit bagi pemula yang awam tentang bahan kimia dari alam.
Alat
Sebelum melakukan pembuatan lip balm ada beberapa alat yang perlu disiapkan:
- Gelas beaker atau wadah stainless steel sebagai wadah untuk mencampur bahan pembuatan lip balm
- Wadah stainless steel lain untuk alas gelas beaker (sistem double boiler)
- Spatula kaca atau stainless steel untuk mengaduk campuran bahan sampai rata
- Lip balm container atau jar kaca untuk wadah lip balm
- Termometer untuk mengukur suhu
- Kompor atau panci listrik sebagai pemanas
- Masker untuk melindungi wajah dan pernapasan
- Sarung tangan untuk melindungi bagian tangan
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lip balm Tengkawang adalah:
- Mentega Tengkawang (illipe butter)
- Lilin lebah (beeswax)
- VCO (Virgin Coconut Oil)
- Vitamin E (tocopherol)
- Essential Oil (opsional), dalam DIY lip balm kali ini menggunakan EO varian Geranium
- Alkohol 70%
- Air demineralisasi
Langkah Pembuatan
Langkah pembuatan lip balm Tengkawang formulasi dari Arcia adalah sebagai berikut:
- Cuci bersih semua peralatan seperti beaker glass dan pengaduk dengan air demineralisasi, keringkan, lalu semprot dengan Alkohol 70%, lap dengan kain bersih atau tissue.
- Siapkan kompor atau panci listrik. Ambil wadah stainless steel, isi dengan air, lalu masukkan beaker glass ke dalamnya (sistem double boiler).
- Masukkan VCO, mentega Tengkawang, dan lilin lebah ke dalam beaker glass.
- Panaskan kompor atau panci listrik. Aduk perlahan sampai seluruh campuran meleleh sempurna. Jika suhu sudah mencapai 60⁰-70⁰ C, matikan kompor atau panci listrik. Angkat beaker glass, diamkan.
- Campuran lip balm yang masih cair berwarna kuning bening. Setelah itu, tunggu hingga suhu sekitar 50⁰ C, masukkan vitamin E dan EO.
- Aduk perlahan, lalu tuangkan ke lip balm container atau jar kaca. Tunggu hingga dingin, lalu tutup wadah lip balm.
![]() |
campuran lip balm yang sudah mencair |
Lip Balm Tengkawang, Warisan Kecantikan Berkelanjutan dari Kalimantan
Lip balm Tengkawang yang sudah jadi warnanya krem kekuningan dengan wangi khas geranium. Saat dioleskan ke kulit tangan atau bibir, terasa sangat lembut.
Menurutku hasil DIY lip balm Tengkawang ini jauh lebih melembabkan dari beberapa lip balm yang pernah aku coba sebelumnya. Bahkan aku cukup mengoleskan ke bibir atas saja, lalu diratakan ke bibir bawah, untuk melembabkan bibir atas-bawah. Sudah sangat moist untuk bibir, tahan seharian.
Ternyata sesuai penelitian Darmawan dkk. (2021), serta hasil riset Arcia bahwa kandungan asam lemak mentega Tengkawang ini cukup tinggi, sehingga bagus untuk melembabkan bibir atau kulit sampai lapisan terdalam. Bangga sekali bisa ikut merasakan warisan kecantikan yang berkelanjutan dari Kalimantan!
Referensi
Darmawan MA, Curie CA, Ramadhan MYA, Harahap AFP, Gozan M. (2021). Preparation and characterization of native Tengkawang butter (Shorea stenoptera) for food and cosmetic materials. Journal of Hunan University (Natural Sciences), 48 (7): 156-165
Online Gathering Eco Blogger Squad dengan Arcia, Jumat (25/04/2025)
4 komentar