Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

David Hidayat: Penggerak ANDESPIN Deep West Sumatera untuk Jaga Laut dan Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Jan babuek karusakan di lawik jo di darat, beko alam bisa babalik manyarang kito."

Jangan berbuat kerusakan di laut dan di darat, nanti alam bisa berbalik menyerangmu."

David Hidayat dalam wawancara daring, 22 Desember 2022

Penerima SATU Indonesia Awards 2022
Sumber: Dokumentasi David Hidayat dengan izin

Sekitar tahun 2014, kelompok penyelam sedang melakukan agenda menyelam di laut untuk sebuah penelitian dan dokumentasi. Betapa gembiranya mereka melihat keindahan bawah laut yang beragam.

Apalagi masih banyak terumbu karang yang cantik dengan ikan kecil warna-warni berenang di sekitarnya. Salah satu penyelam wanita lantas mengabadikan momen itu dengan kamera canggih yang bisa mengambil gambar di dalam laut.

Tak lama kemudian, penyelam wanita itu melihat gerak-gerik aneh penyelam lain dari kejauhan. Mereka tak memakai baju selam, hanya memakai kaos dan celana, serta menggunakan kacamata selam.

"Sepertinya itu nelayan liar," pikir penyelam wanita itu.

Nelayan liar itu tampak meletakkan sesuatu di antara terumbu karang. Setelah itu, mereka menjauh sejenak. Tak lama kemudian, sebuah ledakan kecil terjadi.

Terumbu karang yang cantik itu hancur, menyisakan serpihan karang yang berhamburan. Ikan-ikan di sekitar terumbu karang pun mati seketika.

Sadar akan peristiwa yang bisa merusak ekosistem laut, penyelam wanita sekaligus peneliti itu hendak menghampiri sang nelayan liar yang berbuat kerusakan. Namun, tiba-tiba penyelam liar itu dihantam oleh pusaran air disertai serangan kelompok ikan.

David Andespin
Ilu inistrasi cerita (sumber gambar: olah grafis canva)

Setelah itu, sang nelayan liar tampak kelelahan, dan tak sadarkan diri. Penyelam wanita itu pun bergegas untuk menyelamatkan si nelayan liar atas dasar kemanusiaan.

Untung saja penyelam liar itu masih bisa diselamatkan. Untung saja laut tidak menenggelamkan nelayan liar itu selamanya di dasar lautan dan membuat keluarga kecilnya kehilangan sosok bapak.

Begitulah cerita laut dan keserakahan manusia yang berbalik menyerang. Cerita ini diceritakan oleh kakak tingkat yang kebetulan seorang penyelam profesional. Dia ingin agar adik tingkatnya tidak ikut jadi perusak alam.

Hampir mirip dengan kakak tingkatku yang memiliki hobi menyelam sekaligus menjaga lingkungan, ada seorang pemuda dari sebuah desa di Sumatera Barat yang terkenal sebagai penjaga laut dari pesisir selatan. David Hidayat namanya, anak desa Sungai Pinang yang mencintai laut, berusaha menjaga, serta menyelamatkan ekosistem laut.


David Hidayat, Si Anak Desa Sungai Pinang yang Mencintai Laut

Anugerah Pewarta Astra 2022
Sumber: Dokumentasi David Hidayat dengan izin

Suara laut, debur ombak, dan gemerisik angin pantai adalah kenangan indah kampung halaman tempat David kecil tumbuh di Nagari Sungai Pinang. Kala itu, laut masih menampakkan keindahan para penghuni laut dan menjamu kehidupan masyarakat sekitar dengan baik.

Namun, seiring berjalannya waktu, laut Sumatera Barat yang dikenang David sebagai alam yang indah, perlahan sirna menuju kerusakan. Dimulai dengan rusaknya ekosistem terumbu karang, hingga mengancam perekonomian masyarakat pesisir. 

Pulang ke kampung halaman setelah bertualang panjang mencari ilmu adalah langkah pertama yang David lakukan untuk perubahan. Ia berjanji akan mengamalkan ilmu serta pengalaman menyelam yang ia dapatkan kepada masyarakat pesisir Nagari Sungai Pinang, lalu #BangkitBersamauntukIndonesia.

Arti Laut Bagi Seorang David Hidayat

David Hidayat
Sekumpulan "school fish" di terumbu karang Nagari Sungai Pinang (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Laut tak sekadar menawarkan keindahan yang kadang membuat orang serakah untuk memilikinya. Bagi David Hidayat, laut adalah sumber kehidupan yang diberikan Sang Pencipta kepada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Terbukti dari hasil produksi laut Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga mencapai 6 juta ton pada tahun 2019, menurut hasil laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Jenis produksi laut Indonesia, terutama Sumatera juga beragam mulai dari ikan karang, cumi, kepiting, lobster, udang, dan masih banyak lagi.

Lahir dan tumbuh di sebuah desa bernama Nagari Sungai Pinang membuat David sangat akrab dengan kehidupan nelayan dan laut. Lokasinya berada di samping Mandeh yang dikenal sebagai Raja Ampatnya Sumatera Barat.

Sungai Pinang juga dikenal memiliki potensi bahari yang menawan. Posisinya pun strategis untuk menarik wisatawan karena menghadap ke pantai barat Sumatera.

Kegelisahan Rusaknya Wilayah Pesisir Nagari Sungai Pinang

Dibalik pesona bahari Nagari Sungai Pinang, David ternyata memiliki kegelisahan yang membuncah terhadap nasib laut dan sekitarnya sejak menekuni hobi sebagai penyelam. Saat menyelam ia selalu mengagumi isi laut ciptaan Sang Pencipta yang begitu beragam.

Di sisi lain, ada suatu rasa kecewa karena rusaknya ekosistem laut yang membersamainya tumbuh sejak kecil. Ia melihat banyak terumbu karang yang rusak, ikan yang mulai berkurang kehadirannya, dan lain-lain.

David Hidayat
Olah grafis dari Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 50/KEPMEN-KP/2017 (BPS, 2021)

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 50/KEPMEN-KP/2017, wilayah Sumatera Barat masuk ke dalam Wilayah Pengelompokan Perikanan (WPP 711) dengan tingkat over eksploitasi pada jenis ikan karang. Ditambah lagi, berdasarkan laporan dari Pusat Penelitian Oseanografi – Coremap CTI, sebanyak 42,01% terumbu karang di wilayah perairan Sumatera Barat memiliki kategori buruk (BPS, 2021).

Hal ini menyebabkan potensi alam Sumatera Barat bisa rusak, bahkan hancur di masa depan. Akibatnya, tak hanya ekosistem laut yang terancam punah, perekonomian masyarakat pesisir pun juga terancam musnah.

Hobi Menyelam Berujung Inisiasi Program Penjaga Laut dari Pesisir

David Hidayat
Nagari Sungai Pinang (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Setelah sekian lama mendalami hobinya menyelam, tahun 2014 David merasa harus ada suatu inisiasi gerakan untuk menjaga laut di pesisir Sumatera Barat. Selain itu, masih banyak potensi alam yang bisa membangkitkan perekonomian warga pesisir, tapi belum dipoles untuk memiliki daya tarik wisatawan.

David pun membuat suatu program penyelamatan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan dasar dirinya sebagai penyelam. Ia mulai langkah awalnya dengan melakukan penyelaman untuk menyelamatkan terumbu karang.

Anugerah Pewarta Astra
Biota laut Sungai Pinang (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Tak hanya dirinya saja, David juga berhasil menarik warga desa Nagari Sungai Pinang. Perkumpulan ini pun diberi nama ANDESPIN Deep West Sumatera dengan program utama "Penjaga Laut dari Pesisir".


Inisiasi ANDESPIN Deep West Sumatera

Sebagai orang - orang yang hidup di bumi bahari (Indonesia), ANDESPIN hadir untuk meningkatkan rasa peduli dan memiliki terhadap potensi kekayaan sumber daya alam kita, terutama kelautan dan perikanan."

David Hidayat dalam wawancara daring, 22 Desember 2022

ANDESPIN merupakan akronim dari Anak Desa Sungai Pinang, kampung halaman David Hidayat di Sumatera Barat. Pemilihan bahasa inggris untuk menyebut Sumatera Barat sebagai "West Sumatera" agar lebih dikenal masyarakat luas hingga internasional.

Pada inisiasi awal, David mengajak beberapa pemuda di desanya yang tertarik dengan dunia selam. Setelah itu, mereka juga diajak ikut menyelamatkan terumbu karang saat menyelam.

David Hidayat
Pengawasan terumbu karang (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Dari situlah akhirnya terbentuk kelompok pemuda anak desa Sungai Pinang yang saat ini disebut sebagai ANDESPIN Deep West Sumatera. Setelah tahun pertama fokus mereka pada penyelamatan terumbu karang, di tahun-tahun berikutnya David bersama kelompoknya mulai merancang program konservasi alam, pembekalan generasi muda, dan usaha sampingan dari potensi bahari.

Program-program tersebut selain untuk menjaga ekosistem laut, juga untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar Nagari Sungai Pinang. Tak lupa nilai moral peduli lingkungan juga ditanamkan pada generasi muda anak desa Sungai Pinang untuk masa depan bahari Indonesia.


Program ANDESPIN Deep West Sumatera: Selamatkan Laut, Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Tujuan utama David Hidayat menggerakkan masyarakat desa Sungai Pinang adalah untuk menyelamatkan ekosistem laut Sumatera dan menjaganya agar tidak rusak di masa depan. Disamping itu, David juga berharap bisa membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar pesisir melalui potensi bahari desa Sungai Pinang sebagai bagian dari negara maritim, Indonesia.

Beberapa program yang sudah dilakukan oleh ANDESPIN Deep West Sumatera mulai dari konservasi alam, penangkaran penyu, usaha kecil, dan rumah literasi.

Konservasi Terumbu Karang

Kenapa David dan masyarakat sekitar rela susah payah mengawasi terumbu karang dan membudidayakannya?”

Terumbu karang ternyata jadi kunci utama keseimbangan ekosistem laut. Ribuan binatang dan tumbuhan laut hidup dalam terumbu karang. Bahkan, jumlah total hasil perikanan dunia yang didapat dari ekosistem terumbu karang secara lestari mencapai 9 juta ton per tahun.

Sayangnya, menurut Coremap (Coral Reef Rehabilitation and Management Program) saat ini terjadi degradasi terumbu karang di Indonesia sebanyak 70%-90% akibat perubahan iklim dan nelayan liar. Hal ini bisa memicu peurunan produksi ikan tangkap laut. Manusia pun terancam bencana kelaparan di masa mendatang.

Andespin
Konservasi terumbu karang ANDESPIN (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin) 

Davi Hidayat dan masyarakat sekitar yang tergabung dalam ANDESPIN melakukan penyelaman secara berkala untuk memeriksa terumbu karang. Jika ada terumbu karang yang rusak, maka akan segera dilakukan penanganan.

Agar ekosistem laut terjaga, David juga melakukan budidaya terumbu karang untuk menggantikan terumbu karang yang rusak atau hilang. Prosesnya mulai dari transplantasi terumbu karang dengan memotong karang indukan, lalu menanamnya, dan memeliharanya dengan pengawasan yang ketat.

Pembibitan Mangrove

Tak hanya di dalam laut, David dan ANDESPIN juga melakukan rehabilitasi kawasan pantai dan muara sungai untuk melindungi garis pantai. Caranya dengan melakukan pembibitan mangrove dan cemara laut untuk ditanam di kawasan pantai.

Andespin
Pembibitan mangrove (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Ternyata banyak juga pihak luar yang berminat membeli bibit mangrove untuk upaya pelestarian hutan mangrove. Tentu saja hal ini bisa turut menyumbang perekonomian masyarakat sekitar pesisir. 

Batik dan Kopi Mangrove

Pada tahun 2020 kelompok ANDESPIN mengembangkan turunan produk mangrove berupa Batik dan Kopi setelah mendapat bantuan dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) DJPRL – KKP. David pun melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengolah produk turunan mangrove dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat.

David Hidayat Andespin
Batik mangrove (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Sayangnya, saat ini David memiliki kesulitan untuk mengembangkan batik mangrove. Sebab belum menemukan pengajar atau mentor khusus yang bisa mengajarkan ibu-ibu membatik dengan motif mangrove yang lebih baik.

Rumah Literasi

Pendidikan adalah investasi terbaik untuk generasi masa depan. David Hidayat sadar akan hal itu, sehingga membuat Rumah Literasi untuk generasi muda anak desa Sungai Pinang.

Andespin deep west sumatera
Rumah literasi ANDESPIN (sumber: dokumentasi David Hidayat dengan izin)

Kegiatan di Rumah Literasi menekankan pendidikan literasi untuk anak-anak desa Sungai Pinang. Biasanya anak-anak di sana akan mampir ke Rumah Literasi setelah surfing di laut.

David akan mengajarkan anak-anak membaca dan menulis sambil bermain. Menurutnya ini sangat efektif merangkul anak desa Sungai Pinang untuk mendapat pendidikan literasi secara menyenangkan.


Kontribusi ANDESPIN Deep West Sumatera untuk Indonesia Bangkit Lebih Baik

Kiprah David dan kelompok ANDESPIN Deep West Sumatera ini telah memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia. Apa yang dilakukan oleh David merupakan inspirasi bagi kita semua untuk saling bahu-membahu bangkit bersama untuk masa depan Indonesia.

Penjaga Laut di Pesisir Sumatera

Sejak inisiasi pada tahun 2014 hingga saat ini, ANDESPIN Deep West Sumatera telah dipercaya oleh pemerintah setempat dalam program “Penjaga Laut dari Pesisir Selatan”. Kiprah nyata David dan kawan-kawan untuk menyelamatkan laut Sumatera Barat, memiliki kontribusi dalam menjaga ekosistem terumbu karang dan produksi laut Indonesia untuk persediaan pangan nasional.

Membangkitkan Perekonomian Masyarakat Pesisir

David pernah mengatakan bahwa masyarakat pesisir Nagari Sungai Pinang memiliki rata-rata tingkat pendidikan yang masih rendah. Perekonomian mereka pun bergantung dari potensi bahari laut Sumatera. Melalui ANDESPIN, pemerintah bisa memberikan bantuan yang tepat sasaran sesuai keahlian masyarakat sekitar dengan memanfaatkan potensi mangrove beserta produk turunannya dan potensi wisata Nagari Sungai Pinang.

Program tersebut bisa membantu pemulihan ekonomi masyarakat pesisir yang secara tidak langsung juga bisa mengangkat perekonomian Indonesia. Tinggal tahap pengembangan untuk lebih mendongkrak perekonomian lewat wisata dan souvenir atau oleh-oleh khas Nagari Sungai Pinang.

Mencetak Generasi Muda yang Paham Literasi dan Cinta Lingkungan

Program Rumah Literasi dalam naungan ANDESPIN memiliki misi yang cukup besar karena bisa mencetak generasi muda yang teredukasi serta cinta lingkungan. Kalau bukan generasi muda keturunan penghuni Nagari Sungai Pinang, siapa lagi yang akan membangun daerah asalnya menjadi lebih baik? Siapa lagi yang akan menjaga bumi bahari Indonesia tetap berjaya seperti dahulu kala?


Penutup: Pesan David Hidayat untuk Generasi Muda agar Bangkit Bersama untuk Indonesia

Saya ingin mengajak generasi muda untuk kembali pulang dalam artian menjaga dan melestarikan lingkungan kita, baik laut maupun darat demi bangkit bersama untuk Indonesia."

David Hidayat

Satu lilin mungkin hanya bisa menerangi satu petak ruangan. Dua lilin mungkin hanya bisa menerangi dua petak ruangan. Akan tetapi, jutaan lilin mungkin bisa menerangi dunia dengan cahayanya.

Seorang David Hidayat dan ANDESPIN Deep West Sumatera bisa menjadi penjaga laut dari pesisir selatan. Bagaimana jika seluruh Indonesia turut serta menjaga laut? Mungkin Indonesia bisa kembali bangkit dan berjaya sebagai negara maritim yang besar.

Sudah saatnya kita #BangkitBersamauntukIndonesia, menjaga laut yang kita punya untuk masa depan yang lebih baik. Caranya sangat mudah menurut David Hidayat, cukup dengan TIDAK membuang sampah atau apa pun ke dalam laut. Jangan pula serakah mengambil apa pun dari laut.

#KitaSatuIndonesia, satu laut yang sama, laut Indonesia.


Referensi

  • Badan Pusat Statistik. Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2021. Jakarta: Badan Pusat statistik
  • Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 50/KEPMEN-KP/2017 
  • Pusat Penelitian Oseanografi – Coremap CTI. Terumbu Karang. http://coremap.oseanografi.lipi.go.id/berita/520
  • Wawancara Daring dengan David Hidayat, 22 Desember 2022

26 komentar

26 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Dewi Rieka
    Dewi Rieka
    14 Januari 2023 pukul 13.06
    Salut banget David dkk bisa menginiasi komunitas yang bergerak dalam perlindungan laut di daerah mereka semoga langkah mereka mendapat banyak dukungan masyarakat Indonesia dan menginspirasi banyak pemuda untuk mencontoh hal yang sama ya
    Reply
  • Antung apriana
    Antung apriana
    11 Januari 2023 pukul 10.16
    Salut deh sama David ini. Di saat pemuda lain mungkin bermimpi bisa bekerja di ibukota dia memilih untuk mengabdikan diri ke kampung halamannya dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan
    Reply
  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina
    11 Januari 2023 pukul 09.06
    Salut pada David Hidayat,semoga upaya dan semangatnya bisa diteladani banyak anak muda Indonesia.Keren sekali ide dan kegiatan ADESPIN Deep West Sumatra ini..Mulia sekali misinya untuk kembali, jaga dan lestarikan lingkungan. Keren banget!
    Reply
  • Allamandawi
    Allamandawi
    11 Januari 2023 pukul 07.50
    Sejatinya kita butuh orang-orang yang berdedikasi seperti mereka untuk membangun, menjadaga serta memotivasi orang sekitar untuk melakukan hal sama terhada lingkungan dan bumi tercinta ini, salut sama mas david
    Reply
  • Zeneth Thobarony
    Zeneth Thobarony
    11 Januari 2023 pukul 06.32
    Baru tau sosok David Hidayat inic salut banget sama apa yang dilakukannya soal laut. Semoga menginspirasi anak muda lain soal pelestarian laut
    Reply
  • Juwita
    Juwita
    11 Januari 2023 pukul 02.35
    Ya Allah sebagai orang West Sumatra jadi bangga punya David Hidayat semoga banyak lagi David David Hidayat lainnya yang bisa membangun negeri lebih maju dan berkelanjutan
    Reply
  • Uniek Kaswarganti
    Uniek Kaswarganti
    11 Januari 2023 pukul 00.17
    Semoga banyak pemuda seperti David Hidayat ini yang terus peduli pada lingkungan. Keren loh upayanya untuk menumbuhkan kembali terumbu karang agar biota laut tetap terjaga.
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    10 Januari 2023 pukul 12.10
    Semoga semakin banyak David Hidayat David Hidayat lain yang mencintai lingkungannya. Sangat inspiratif sekali keren
    Reply
  • Listiorini Ajeng Purvashti
    Listiorini Ajeng Purvashti
    10 Januari 2023 pukul 10.05
    Memang nih, banyak yg suka ngerusak laut. Ledakin terumbu karang, jahat banget sih. Alhamdulillah ada orang seperti Kak David, semoga semakin banyak berkah ya agar terus bisa menjaga laut
    Reply
  • Kata Nieke
    Kata Nieke
    10 Januari 2023 pukul 10.03
    Baru tahu soal batik mangrove. Bagus sekali. Sayang ya belum ada mentornya. Semoga setelah artikel ini ditulis, tulisan ini bisa sampai ke pembaca yang tepat. Dan David bisa berjejaring lebih luas.
    Reply
  • lendyagassi
    lendyagassi
    10 Januari 2023 pukul 08.44
    Aktivitas Mas David Hidayat ini menginspirasi sekali ya..
    Aku pernah menonton salah satu variety show Korea yang memang sengaja mengundang artis yang jago menyelam (karena uda punya lisensi) dan mengajak penonton untuk peduli dengan laut.

    Mas David Hidayat telah melakukannya untuk laut Indonesia.
    Dan semoga langkahnya ini bisa menjadi penggerak bagi anak muda lain untuk mencintai laut lebih baik lagi.
    Reply
  • KenniApril
    KenniApril
    10 Januari 2023 pukul 07.34
    Semoga upaya Kak David Hidayat berbuah manis, dan semakin banyak pemuda yang peduli lingkungan.
    Reply
  • Han
    Han
    10 Januari 2023 pukul 05.33
    Keren bangett, kalau ada anak muda kayak gini 10 aja di tiap kampung halamannya masing-masing, yakin deh Indonesia makin majuu kehidupannya, di berbagai aspek, insyaAllah
    Reply
  • Ella Fitria
    Ella Fitria
    9 Januari 2023 pukul 22.15
    Inspiratif banget David Hidayat ya, Mbak. Setuju bgt dg Mas David kl menjaga laut bisa dimulai dr hal2 kecil seperti tidak membuang sampah ke laut.
    Reply
  • Dian farida ismyama
    Dian farida ismyama
    9 Januari 2023 pukul 21.54
    Keren dan salut. Bener2 mendedikasikan hidupnya untuk laut. Awalny aku bingung konservasi terumbu karang itu kayak gimanaa, ternyata bisa dengan cara budidaya juga
    Reply
  • Esy Kanastari
    Esy Kanastari
    9 Januari 2023 pukul 21.33
    Inspiratif sekali tulisannya, Kak. 🤩 Semoga upaya Kak David Hidayat pun membuahkan hasil dan ke depannya semakin banyak orang, terutama generasi muda, yang lebih peduli pada kelestarian laut.
    Reply
  • Friska Julia
    Friska Julia
    9 Januari 2023 pukul 18.09
    Senang melihat masih ada anak muda yang peduli dengan ekosistem laut. Masalah lingkungan ini jarang mendapat sorotan, tapi kemudian ada David yang gigih menjaga laut kita. Semoga usaha dan upayanya bisa menginspirasi generasi muda lain untuk ikut berpartisipasi..
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    9 Januari 2023 pukul 18.00
    Alam mengenal hukum karma juga ya, Mbak. Apa yang manusia tabur, kelak akan dia tuai kembali. Walaupun demikian, susah melenyapkan sifat serakah dari atas bumi. Orang seperti David-lah yang menjadi salah satu pelopor agar alam kita tetap terjaga lestari. Semoga akan muncul David-david lain yang peduli dengan ekosistem laut kita.
    Reply
  • Me
    Me
    9 Januari 2023 pukul 12.30
    Betul sekali, sudah saat nya kita turut hadir langsung untuk menjaga laut supaya alam kita tetap ada hingga anak cucu kita kelak
    Reply
  • Nurul Sufitri
    Nurul Sufitri
    9 Januari 2023 pukul 12.26
    Segala kiprah yang dilakukan David Hidayat ini patut diapresiasi dan ditiru oleh kita dan para generasi muda :) Terus bersemangat melestarika laut dan ekosistemnya, Rumah Literasi digiatkan, juga kopi dan mangrove-nya. Wah, serba bisa beliau ya ck..ck..ck... Semoga kita dapat mengikuti jejak beliau menyayangi bumi dan memberdayakan masyarakat pesisir pantai.
    Reply
  • indri
    indri
    9 Januari 2023 pukul 10.38
    Apresiasi yang dalam untuk David Hidayat karena sudah turut mengelola keseimbangan laut dan ekosistemnya. Semoga semakin banyak anak-anak muda yang mengikuti jejak dan teladan nya.
    Reply
  • Dee_Arif
    Dee_Arif
    9 Januari 2023 pukul 09.48
    David Hidayat adalah sosok pemuda yang inspiratif ya mbak
    Peduli terhadap kelestarian laut dan memberdayakan masyarakat pesisir
    Reply
  • Candella
    Candella
    31 Desember 2022 pukul 21.20
    Senang sekali membaca postingan blog tentang terumbu karang dan inisiatif anak muda kembali ke desa membangun negri. Selamat Kak, hebat dan keren sekali. Walau tidak banyak yang menulis blog terumbu karang, tapi saya yakin akan banyak yang akan mengikuti dan terinspirasi dengan artikel ini.
    • Candella
      ANGGITA RAMANI
      1 Januari 2023 pukul 06.27
      Aamiin. Terima kasih kak, kalau ngga wawancara ka David saya sendiri juga ga melek pengetahuan tentang kondisi terumbu karang dan gimana pentingnya buat ekosistem laut
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    31 Desember 2022 pukul 16.35
    Smoga org2 sadar min dr diri sndiri buat sayang sma lingkungan skitar, g buang smpah sembarangan apalagi buang popok dikali(sumpah ku prnah nemuin fenomal ini, duh)...
    • Anonim
      ANGGITA RAMANI
      1 Januari 2023 pukul 06.26
      Betul kak. Kalau buang popok di kali biasanya terkait mitos masyarakat yang percaya kalau popok dibuang di tempat sampah nanti bayinya bakal sakit, akhirnya dibuanglah ke sungai. Serius waktu lahiran ada tetangga yang komen gini ke aku
      Ya, karena aku ngga percaya mitos tetap aku buang di tempat sampah. Semoga makin banyak masyarakat yang cerdas dan bisa membedakan mana mitos mana fakta ya
    Reply