Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Couple Time Nonton Film Doctor Strange, Berasa KKN di Desa Multiverse

Aku dan suami termasuk pasangan yang menikah tanpa pacaran. Belum sempat merasakan manisnya pacaran setelah nikah, Allah langsung menitipkan satu amanah kepada kami. Otomatis, couple time kami sangat kurang karena lebih fokus ke anak dulu. Namun, Alhamdulillah akhirnya aku dan suami bisa couple time nonton film Doctor Strange berdua saja.

Eh, ta-tapi ternyata setelah couple time rasanya seperti selesai KKN di desa multiverse. Jiwa saintisku terbangun kembali setelah tidur panjang karena tertutup ilmu perbayian. Lah, gimana ceritanya? Yuk, duduk manis sambil baca ceritaku couple time nonton film Doctor Strange.

Doctor Strange in the Multiverse of Madness


Couple Time, Sarana Bonding Suami-Istri

Couple time jadi harta karun yang berharga bagi aku dan suami karena bisa lepas sejenak dari rutinitas peran sebagai Ayah dan Bunda. Maklum, setelah menikah Allah titipkan amanah dengan begitu cepat hingga kami merasa waktu untuk pacaran masih kurang. Pertengkaran kecil pun tak jarang terjadi dalam masa saling mengenal sekaligus merawat anak. Terlebih lagi, cerita pertemuanku dan suami sangat singkat, sehingga waktu couple time kami sangat kurang.

Nah, kalau sudah begitu, tandanya harus ada jeda antara kehidupan merawat anak dan kehidupan sebagai pasangan suami-istri. Couple time bisa jadi solusi penyegaran bonding suami-istri dalam rutinitas rumah tangga yang jenuh. Tidak harus dengan pergi berlibur ke luar kota, kegiatan sederhana seperti main monopoli bareng, ngaji bareng, atau nonton film di bioskop juga bisa jadi couple time yang asyik.

Kebetulan suami suka sekali dengan semua film Marvel, akhirnya aku dan suami memutuskan couple time nonton film Doctor Strange saja. Meskipun aku tidak seberapa mengikuti semua serial dari Marvel, tapi aku masih suka dengan film garapan Marvel. Apalagi, tokoh Doctor Strange diperankan oleh Benedict Cumberbatch yang sebelumnya sudah memukauku lewat series dan film Sherlock Holmes.


Alasan tidak Mengajak Anak

Ada beberapa alasan yang membuat aku dan suami tidak membawa anak ke bioskop dulu sebelum cukup usia. Selain dari segi waspada pandemi, aku dan suami juga berpikir dari sisi psikologis untuk masa depan anak.

1. Memberi Ruang Dialog Antara Aku dan Suami

Alasan pertama tentu saja untuk memberikan ruang bagiku dan suami untuk berekspresi. Selama ada anak, aku dan suami jarang bermesraan. Bahkan, bergandengan tangan sepanjang jalan kenangan saja jarang. Kami terlalu sibuk dan fokus menjaga anak karena tingkahnya yang masyaAllah super sekali.

2. Banyak Adegan Kekerasan yang bisa Terekam di Alam Bawah Sadar

Berdasarkan rating usia pada United States, ternyata film Doctor Strange ini termasuk PG-13 atau wajib didampingi orang tua dan banyak adegan tidak pantas untuk anak di usia bawah 13 tahun. Menurutku banyak adegan kekerasan yang bisa menjadi trigger di alam bawah sadar anak kalau tidak sesuai usia.

Anak kecil dengan golden age dari usia 0-6 tahun, otaknya mirip spons yang bisa menyerap informasi, merekamnya, lalu menirunya. Bisa disimpulkan serta dibayangkan bagaimana kalau adegan kekerasan itu ditonton oleh anak di bawah usia yang disarankan. Tentunya bisa jadi rekaman memori yang menancap di alam bawah sadar dan bisa jadi efek negatif di masa depan nanti.

3. Sound yang Terlalu Keras

Selain adegan kekerasan, sound bioskop yang keras jadi kekhawatiran tersendiri bagiku bisa merusak pendengaran bayi. Batas aman untuk pendengaran bayi adalah antara 70 - 80 desibel. Meskipun menurut National Association of Theatres bahwa suara film akan diputar di bawah ambang 85 desibel, tetapi pasti ada beberapa adegan yang memerlukan suara lebih dari 85 desibel seperti adegan ledakan, adegan puncak, dan lain-lain. Oleh karena itu, aku dan suami sepakat tidak akan membawa anak ke bioskop sampai cukup umur.

Doctor Strange


Nonton Film Doctor Strange Besutan Marvel Favorit Suami

Salah satu film Marvel yang rilis pada tahun 2022 tepatnya bulan Mei adalah Doctor Strange in the Multiverse of Madness, berbarengan dengan film Indonesia yang diangkat dari kisah viral KKN di Desa Penari. Sebenarnya aku juga ingin nonton KKN di Desa Penari, tapi lebih memilih Doctor Strange karena sudah membaca cerita KKN di Desa Penari lewat thread twitter.

Premis Doctor Strange in the Multiverse of Madness

Dalam tulisan ini aku tidak akan cerita tentang spoiler ending, tetapi ada beberapa spoiler adegan untuk menjelaskan keunikan film. Di samping itu, untuk memudahkan dalam meresapi pembahasan dalam artikel, saya tuliskan premis cerita Doctor Strange.

Doctor Strange bertemu dengan seorang gadis remaja bernama America Chavez yang memiliki kekuatan supranatural untuk menjelajah multiverse, tetapi ada seorang penyihir bernama Wanda yang menginginkan kekuatan America untuk menguasai multiverse demi mencari alam semesta lain dimana ada versi lain dirinya yang benar-benar mempunyai anak."

Cerdasnya Marvel dalam Melogiskan Cerita Fiksi

Sejak nonton Spiderman No Way Home, aku jadi kagum dengan kepiawaian Marvel beserta sutradara film untuk melogiskan konsep multiverse dalam cerita. Jadi di film Spiderman No Way Home, muncul dua aktor pemeran Spiderman yang lain seperti Tobey Maguire dan Andrew Garfield, sebagai Spiderman lain dari alam semesta yang lain atau multiverse.

Begitu juga dengan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness, penjelasan tentang teori multiverse yang masih simpang siur kebenarannya jadi dasar dalam cerita Doctor Strange. Meskipun hanya cerita fiksi, Marvel cerdas dalam memberikan logika kekuatan supranatural dalam sosok Doctor Strange.

Perpaduan Unik Unsur Sains, Psikologi, Mistis, dan Magis

Sejak awal, suami sudah mengincar film Doctor Strange in the Multiverse of Madness karena ada unsur konsep psikologi dalam film, sedangkan aku tertarik dengan konsep multiverse yang pernah disinggung dalam dunia sains secara nyata. Selain unsur sains dan psikologi, dalam film terbaru Doctor Strange juga memunculkan konsep gelap dunia mistis dan magis. Berbeda dengan film Doctor Strange (2016) yang menurutku masih lebih bersahabat, film Doctor Strange in the Multiverse of Madness ini sedikit membuat teror seperti nonton film horor.

Poster resmi Doctor Strange in the Multiverse of Madness (sumber: XXI)


Hal Unik dan Menarik dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness

Setelah hampir dua jam couple time nonton film Doctor Strange, ada beberapa hal unik dan menarik yang bisa aku simpulkan.

Konsep Multiverse dalam Sains yang Dibungkus Secara Fiksi

Teori multiverse sebenarnya sudah pernah mengguncangkan dunia sains, tetapi belum ada bukti kuat yang mendukung hipotesis kemungkinan adanya alam semesta yang lain selain alam semesta yang kita tempati, seperti yang sudah dijelaskan dalam Live Science.

Teori multiverse memungkinkan adanya alam semesta lain yang saling terpisah jauh. Namun, teori tersebut tidak menjelaskan apakah ada "kita yang lain" dengan kehidupan berbeda seperti di dalam film. Teori yang sementara ini dianggap filosofis itu hanya menyebutkan adanya kemungkinan semesta lain entah dimana keberadaannya dan apa isinya.

"Kotak Pandora" Seorang Ibu dan Wanita, Wanda The Scarlet Witch

Aku pernah nonton anime tentang seorang wanita yang pada dasarnya menyimpan "kotak Pandora" berisi sisi tergelap wanita yang bisa saja terbuka ketika ada yang menyakiti hatinya. Aku pribadi pernah merasakan "kotak Pandora" punyaku terbuka, menjadikanku raja tega terhadap mantan yang jahat. Padahal dulunya aku sosok yang lebih pasrah dan sabar.

Hal yang sama juga terjadi pada Wanda yang rela membuka kitab terlarang, hampir mengorbankan nyawa America hanya demi bisa menuju semesta lain dimana dia punya anak (Billy dan Tomy) secara nyata. Hal ini terjadi dipicu oleh kematian pacarnya (Vision) saat film Avengers: Infinity War, dan kedua anak hasil ciptaan sihir yang jiwanya diambil kembali oleh Mephisto dalam serial WandaVision. Nah, bingung kan, Mephisto itu siapa lagi? Kalau kata suami tonton aja serial WandaVision kalau pengen lebih jelas kenapa si Wanda ini sampai segitu ambisinya untuk nyari si Billy dan Tomy di semesta lain.

Di sini aku sedikit bisa merasakan sih bagaimana rasa murka seorang Ibu saat kehilangan anak dan begitu ingin bertemu anaknya kembali apa pun caranya. Di sisi lain, cara yang dilakukan Wanda juga salah. Jadi antara kasihan dan gemas sama tingkah Wanda.

Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Dream walking yang dilakukan Doctor Strange (sumber: IMDb)


Dream Walking, Mirip Konsep Sugesti dalam Psikologi dan Ngerogoh Sukmo dalam kepercayaan mistis Indonesia.

Kitab terlarang Darkhold yang sudah dibuka oleh Wanda memungkinkan penggunanya punya kemampuan untuk semacam "take over" tubuh Wanda di semesta yang lain dengan istilah dream walking. Jadi, tubuh Wanda tetap di tempat, sementara pikiran beserta rohnya masuk ke tubuh Wanda di semesta lain.

Menurut suami, dalam ilmu psikologi konsepnya mirip sugesti karena dalam dream walking Wanda seperti menjelajah masuk lewat pikiran agar bisa "take over" tubuh Wanda yang lain. Konsep dream walking juga menurut suami mirip dengan kepercayaan mistis Indonesia "ngerogoh sukmo", dimana sukma seseorang bisa jalan-jalan meninggalkan jasadnya.

Makna Kebahagiaan

Di awal, tengah, dan akhir cerita selalu ada pertanyaan yang ditujuka kepada Doctor Strange seperti, "apakah kamu bahagia". Sebuah pertanyaan yang sering juga ditanyakan pada seorang ibu. Awalnya Doctor Strange mengira bahwa hal yang membuatnya bahagia adalah saat bisa menyelamatkan orang. Nyatanya ia tidak bahagia, hal yang membuatnya bahagia adalah cintanya pada Christine.

Aku juga merasakan hal yang sama saat ditanya apakah bahagia jadi seorang Ibu. Awalnya aku kira kebahagiaanku adalah punya suami dan anak. Seiring berjalannya waktu, hal yang sebenarnya membuatku bahagia adalah cinta yang dianugerahkan Allah lewat suami dan anak. Jadi bukan suami atau anak, tetapi rasa cinta yang membuatku bahagia selama ini.


Kesan Setelah Nonton Film Doctor Strange: Berasa KKN di Desa Multiverse

Pernah nggak nemu meme viral yang diupload akun instagram Dagelan, yaitu tiket nonton film dengan judul KKN di Desa Multiverse karena kedua film ini premier nya hampir bersamaan. Setelah nonton film Doctor Strange in the Multiverse of Madness, rasanya aku dan suami seperti selesai KKN di desa multiverse. Aku banyak diskusi dengan suami perihal logika film dan kesesuaiannya dengan ilmu sains dan psikologi selama kuliah terkait multiverse.

Aku sampai punya ide novel tentang multiverse, sedangkan suami punya niatan membuat film yang membahas dream walking. Nah, kan, sudah mirip proyek yang bisa diusulkan jadi KKN di multiverse. Tinggal cari kekuatan supranatural biar bisa menjelajah alam semesta yang lain.

Couple time kami kali ini banyak diwarnai diskusi yang kadang menyebabkan perdebatan kecil, tapi berujung makin sayang #eh. Seru sekali ternyata meluangkan waktu 2-3 jam untuk mengenali pasangan lebih dalam lewat interaksi. Nggak perlu waktu lama atau liburan kemana-mana, cukup sediakan waktu singkat nan berkualitas untuk pasangan. Bisa dicoba nih couple time nonton film Doctor Strange weekend nanti. Dijamin seru puol, Rek!


Referensi

Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness

Series WandaVision di Disney Hotstar

Paul Sutter. 2021. What is Multiverse Theory. https://www.livescience.com/multiverse, diakses 16 Mei 2022

11 komentar

11 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Jendelanyaokta
    Jendelanyaokta
    20 Mei 2022 pukul 10.28
    Hahaha suka ulasannya mbak Anggi. Couple time yang asyik yaa bisa ulas film berdua sambil ngebayangin bikin project barengan. Kereeen!
    Reply
  • Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    20 Mei 2022 pukul 09.01
    waduh seru juga wkwk jadi pingin lihat, memang sih si marvel kalau buat film penceritaan secara logisnya cukup bagus
    Reply
  • Ikrom Zain
    Ikrom Zain
    20 Mei 2022 pukul 08.36
    meski udah nikah harus tetep ngedate nonton bareng ya mbak
    aku belum nonton keduanya kehabisan terus huhu
    nanti aja kalau udah agak sepi
    penasaran banget sama dr strange ini
    Reply
  • Andri Marza
    Andri Marza
    20 Mei 2022 pukul 08.12
    saya sudah nonton nih filmnya. Memang filmnya tidak cocok dengan anak-anak. Belum lagi kalau anak-anak ya gitu kadang, kadang gak bisa diam dan menyimak wkwkwk..

    Filmnya juga mengajarkan kita tentang besar amarah seorang ibu yang pengen banget punya anak
    Reply
  • Monica Rasmona
    Monica Rasmona
    20 Mei 2022 pukul 07.42
    Nonton bukan sembarang nonton. Jadi punya ide untuk novel dan film. Semoga rencananya bisa segera terealisasikan, ya, Mbak.
    Reply
  • Muhammad Teddy Wijaya
    Muhammad Teddy Wijaya
    20 Mei 2022 pukul 06.33
    Walau sedang hype-hypenya tapi Teddy belum nonton ini Film Kak Hehe. Belum vaksin ndak masih mau nonton Film Marvel sebelumnya dulu biar makin nyangkut ceritanya.

    Semoga memang seru ini film, karena Teddy juga belum nonton film pertamanya.

    Terima Kasih ulasannya Kak.
    Reply
  • deamerina
    deamerina
    19 Mei 2022 pukul 14.00
    aahhh, aku belom nonton Doctor Strange. kemaren mau nonton nggak jadi hiks
    seru banget couple timenyaa. aku kira bakal marathon nonton KKN di Desa Penari juga hehe
    Reply
  • Allamandawi
    Allamandawi
    19 Mei 2022 pukul 12.05
    Widih, saya sama pasangan jug seeingnya nonton bareng buat couple time tp akhir" ini beda lagi caranya
    Reply
  • Phai Yunita S Wijaya
    Phai Yunita S Wijaya
    19 Mei 2022 pukul 05.34
    Wah couple time dengan nobar bedua seru banget ini mbak. Baca ulasannya Doctor strange aku jai pengen nonton juga.
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    17 Mei 2022 pukul 17.43
    Gilaaak asli keren sih
    runtuttt banget

    belum nonton serasa udah spoiler. enak banget penjelasannya

    dtunggu karya lainnya kak.
    Reply
  • Moh. Imron Rosyadi
    Moh. Imron Rosyadi
    17 Mei 2022 pukul 17.08
    So sweet😘🤪
    Reply