Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Pengalaman Memakai Menstrual Cup, Hemat dan Ramah Lingkungan

Menstrual cup

Sudah berapa banyak sampah pembalut sekali pakai milikku yang mengotori lingkungan?”

Setidaknya dari pertanyaan yang selalu berkecamuk di pikiranku itu, aku mulai beralih ke pembalut kain. Setelah itu, aku mantap untuk mencoba menstrual cup, lalu membagikan pengalaman memakai menstrual cup yang sudah aku lalui kepada teman online sekalian.

Siapa tahu teman online juga tertarik untuk mencoba menstrual cup yang bikin hemat dan tentu saja ramah lingkungan. Seperti apa pengalamanku dalam memakai menstrual cup pertama kali? Yuk, mari kita kumpul!


Pengalaman Memakai Menstrual Cup, Ini Kesan Pertamaku

Menstrual cup memang harganya lumayan mahal, tapi hanya untuk pertama kali beli saja. Selanjutnya tak perlu bayar lagi hingga kurang lebih 10 tahun ke depan. Worth it to buy banget menurutku.

Apa itu Menstrual Cup?

Mengutip dari penjelasan Alodokter, menstrual cup atau cawan menstruasi merupakan produk pengganti pembalut yang berbentuk corong, serta terbuat dari karet atau silikon khusus. Fungsinya hanya menampung darah menstruasi yang keluar.

Menstrual cup bisa dicuci dan digunakan kembali selama kurang lebih 10 tahun. Jadi selain hemat, kamu juga bisa menyelamatkan lingkungan. Sebab penggunaan menstrual cup ini sangat minim sampah.

Nah, produk menstrual cup saat ini sudah banyak beredar di pasaran dengan berbagai merk. Kalau aku pribadi menggunakan menstrual cup dari AllMatters atau dulu dikenal sebagai OrganiCup. 

Cara Membersihkan dan Menyimpan Menstrual Cup

“Ih, takut pakai menstrual cup, katanya bisa menimbulkan TSS.”

Kasus TSS (Toxic Shock Syndrome) dalam pemakaian menstrual cup memang ada, tapi sangat langka sekali. Kuncinya adalah memilih bahan menstrual cup yang sudah anti alergi, membersihkan, serta menyimpan dengan benar.

Selama aku pakai menstrual cup dari AllMatters, Alhamdulillah cocok tanpa ada alergi atau iritasi sama sekali.

Cara membersihkan menstrual cup saat pertama kali beli cukup direbus dalam air mendidih selama 3-5 menit atau sesuai anjuran setiap merk. Setelah itu, simpan di kantong katun atau wadah khusus penyimpanan menstrual cup.

Kalau cara membersihkan menstrual cup setiap kali melepas, lalu akan memakainya lagi, cukup bersihkan dengan sabun khusus yang memiliki pH rendah. Setelah itu bisa langsung dipakai lagi. Namun, setelah siklus menstruasi selesai wajib sterilisasi dengan air mendidih lagi.


Cara Pakai dan Lepas Menstrual Cup Sesuai Pengalamanku

Sudah paham belum cara memakai atau melepas si menstrual cup ini? Secara konsep sederhana, menstrual cup ini dimasukkan ke lubang vagina. Kalau melepasnya, ya, otomatis harus dikeluarkan dari vagina.

Kelihatannya gampil ya? Namun, praktik memang tidak pernah seindah teori, ahaha! Saat pertama kali pakai, aku butuh waktu sekitar 1 jam di kamar mandi.

Nah, biar jelas teman online bisa ikuti langkah-langkah untuk memasang dan melepas menstrual cup berikut ini. Tentu saja ini sudah aku sesuaikan dengan pengalaman memakai menstrual cup versiku sendiri, ya.

Ada juga referensi video dari YouTube untuk mempermudah pemahaman secara visual ya:

Cara pakai menstrual cup

  • Pertama, bersihkan kedua tangan dengan sabun.
  • Ambil posisi, boleh jongkok atau berdiri dengan satu kaki diangkat. Kalau aku lebih nyaman dengan jongkok.
  • Lipat menstrual cup dengan C-fold, punch down atau 7-fold. Aku lebih prefer dengan lipatan punch down.
  • Relaks, tarik napas, lalu coba sedikit mengejan. Raba lubang vagina, lalu masukkan menstrual cup secara perlahan. Ini pengalamanku, ya, sesuai saran juga dari Bidan Kriwil. Kalau tanpa mengejan itu cenderung lebih sulit masuk, kayak licin, dan susah untuk mendorong masuk. Kalau disertai dengan sedikit mengejan lebih gampang masuk.
  • Setelah berhasil masuk dengan benar, coba putar-putar menstrual cup. Biasanya akan terdengar bunyi plop tanda lipatan menstrual cup tadi sudah terbuka. Eh, tapi kadang tidak terdengar, tapi saat aku mencoba untuk menarik menstrual cup sudah terasa berat. Sebab, menstrual cup kalau sudah terpasang dengan benar di dalam modelnya seperti vakum, serta tidak bocor.
  • Pastikan pula sudah tidak terasa mengganjal. 

Cara lepas menstrual cup

  • Nah, jujur bagiku lebih mudah memasang daripada melepas menstrual cup. Kalau salah teknik, darah haid bisa tercecer kemana-mana. Jadi perhatikan baik-baik langkahnya.
  • Pertama, bersihkan kedua tangan dengan sabun.
  • Jongkok di bawah atau bisa juga berdiri. Terserah, posisi manapun yang nyaman.
  • Relaks, tarik napas, sedikit mengejan, lalu raba lubang vagina sampai ketemu ujung bawah menstrual cup.
  • Kalau sudah ketemu ujungnya, raba lagi perlahan lalu tekan atau jepit bagian bawah sampai kondisi vakum menstrual cup terbuka. Biasanya ada sedikit bunyi mendesis kalau kondisi vakum dari menstrual cup terbuka, serta mudah ditarik keluar.
  • Setelah itu tarik perlahan sambil tetap menjepit bagian bawah menstrual cup. Boleh juga tarik sambil tekuk menstrual cup dengan dua jari agar mudah untuk mengeluarkan.
  • Terus tarik perlahan sampai keluar dari lubang vagina. InsyaAllah nggak akan muncrat atau berceceran.
  • Kalau sampai berceceran, biasanya saat menarik menstrual cup masih dalam kondisi vakum. Maka, pastikan sudah tidak dalam kondisi vakum.


Catatan Saat Pertama Kali Pakai Menstrual Cup

Rasanya deg-degan saat pertama kali pakai menstrual cup.”

Overall itu yang aku rasakan saat pertama kali pakai menstrual cup. Antara takut, tapi ada gejolak jiwa emak-emak, “udah beli mahal-mahal, woy, harus bisa pakai.”

Aku ada beberapa catatan, sih, bagi para wanita yang akan menggunakan menstrual cup. Maksudku biar tidak salah langkah atau bingung di tengah jalan.

1. Relaks adalah Koentji

Menurutku saat akan memakai atau melepas menstrual cup wajib relaks. Santai aja, karena kalau sudah lancar ternyata nggak seseram yang kalian bayangkan, kok.

Mungkin bagi yang masih single, aku bisa paham ketakutan atau kegelisahan apa yang bergejolak. Menurutku kalau memang belum berani, jangan dipaksakan.

Bagi pemula bisa gunakan lubricant atau pelumas yang water based. Tujuannya untuk mengurangi risiko iritasi, serta memudahkan menstrual cup masuk ke lubang vagina.

2. Sediakan Panci atau Alat Sterilisasi Khusus Menstrual Cup

Saat sterilisasi menstrual cup, wajib gunakan satu panci yang sama. Maksudnya kalau panci sudah digunakan untuk sterilisasi menstrual cup, jangan dipakai untuk memasak.

Tema online kalau ada alokasi dana lebih bisa juga beli alat steril khusus menstrual cup. Cara kerjanya mirip alat sterilisasi botol bayi, tapi khusus menstrual cup.

3. Sediakan Sabun Khusus untuk Mencuci Menstrual Cup

Saat mencuci menstrual cup yang masih digunakan selama siklus menstruasi, wajib menggunakan sabun khusus dengan pH rendah dan tanpa pewangi. AllMatters sebenarnya menyediakan sabun khusus tersebut, sayangnya saat itu masih PO.

Saat konsultasi dengan admin Sustaination tempat aku dan temanku membeli menstrual cup, mereka menyarankan untuk menggunakan sabun lactacyd sementara. Jadi, saat itu aku pakai sabun lactacyd untuk mencuci menstrual cup.

4. Potong Kuku Tangan

Kelihatannya sepele, tapi teman online wajib potong kuku tangan untuk menghindari kontaminasi kuman dan iritasi. Apalagi jari-jari tangan nanti bakal ikut masuk ke vagina.

5. Selingi dengan Pembalut Kain

Bagi pemula, mungkin bisa selingi penggunaan menstrual cup dengan pembalut kain. Kalau aku pribadi switch dengan pembalut kain saat tidur.

Jadi, saat malam aku selalu sterilisasi menstrual cup untuk dipakai keesokan hari. Lalu, aku juga masih menggunakan pembalut kain di hari-hari akhir periode menstruasi.


Yap! Begitulah pengalaman memakai menstrual cup pertama kali bagiku. Cukup menegangkan di awal, tapi kalau sudah “klik” bakal lebih santai.

Kelebihan menstrual cup adalah hemat, minim sampah, dan ramah lingkungan. Kekurangan menstrual cup menurutku lebih ke rasa tidak nyaman kalau ukuran yang pas, risiko iritasi jika tidak mengikuti petunjuk dengan benar, dan penyesuaian saja.


Referensi

https://www.alodokter.com/yuk-ketahui-lebih-jauh-tentang-menstrual-cup-sebagai-pengganti-pembalut

Posting Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi