Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Cara Mengatasi Anak Aktif Lewat Kegiatan dan Permainan Seru

Cara mengatasi anak aktif

Halo teman online! Ada Buibuk yang sering kewalahan mengatasi anak aktif yang kadang menguras energi dan kewarasan? Kalau ada, sini, mari kita berpelukan secara online, hihihi!

Anak terlalu aktif itu tandanya memiliki potensi kecerdasan, loh, Buibuk teman online sekalian. Jadi perlu strategi khusus untuk menstimulasi potensi kecerdasan tersebut.

Kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi anak super aktif? Yuk, mari kita kumpul!


Pengalaman Mengatasi Anak Aktif, Bukan Hiperaktif

Apa bedanya anak aktif dan hiperaktif?

Well, kelihatannya sepele, ya, karena menurutku masyarakat luas sering menyamakan anak aktif dengan hiperaktif. Padahal anak aktif itu tidak sama dengan anak hiperaktif.

Berdasarkan penjelasan dalam Klinik Tumbuh Kembang SuperKidz, perbedaan  anak aktif dan hiperaktif yang utama ada pada 4 hal sesuai tabel berikut ini:

mengatasi anak aktif

Dari keempat indikator tersebut, si kecil masih tergolong anak aktif, bukan hiperaktif. Nah, bagaimana pengalamanku mengatasi anak aktif tidak bisa diam yang kadang bikin tidak bisa berword-word lagi saking absurdnya?

Si Kecil yang Terlalu Aktif, Cenderung Memiliki Kecerdasan Naturalis

Sebenarnya bibit-bibit si kecil akan jadi anak aktif sudah terlihat sejak kecil. Ia lebih menunjukkan ketertarikan pada alam, cepat bosan, suka kegiatan outdoor, dan selalu bertanya sampai ke akar-akarnya.

Awalnya aku kira dia dominan memiliki kecerdasan kinestetik. Namun, menurut observasi pribadi dariku cenderung dominan kecerdasan naturalis.

Dia memang aktif, tapi bukan berarti tidak bisa diam untuk konsentrasi. Lewat pemilihan kegiatan yang tepat, anak aktif juga bisa, loh, duduk tenang selama beberapa waktu.

Kebetulan si kecil yang saat ini lebih dominan kecerdasan naturalis akan cenderung “tenang” jika melakukan kegiatan di alam. Bisa juga saat melakukan permainan yang melibatkan pengetahuan tentang alam.

Dampak Anak Aktif Jika Tidak Diatasi dengan Benar

Akan tetapi, saat mengatasi anak aktif tidak bisa asal memberi mereka kegiatan fisik biar energi tersalurkan. Kalau overstimulated malah bikin anak cranky dan rewel.

Si kecil pun pernah mengalami overstimulated karena aku salah langkah dengan banyak memberikan kegiatan fisik. Dampaknya bisa membuat anak jadi usil, rewel, bahkan bikin emosi.

Jadi, gimana, sih, langkah mengatasi anak aktif secara tepat?

Observasi Kegiatan yang Cocok untuk Si Kecil

Kalau aku nggak bakal bosan mengingatkan untuk selalu observasi si kecil. Menurutku observasi adalah koentji.

Buibuk teman online memang harus sabar, ya. Sebab, observasi si kecil itu bisa menghabiskan waktu berhari-hari untuk menemukan jawaban.

Langkah pertama yang aku lakukan adalah memberikan si kecil berbagai variasi kegiatan atau permainan. Sesuai metode Montessori yang aku jadikan patokan, tidak ada paksaan anak harus melakukan kegiatan.

Jika anak tidak mau melakukan kegiatan yang sudah aku siapkan, maka akan masuk ke dalam catatan evaluasi. Setelah itu, dari beberapa evaluasi biasanya akan terlihat titik masalah dan saatnya diskusi dengan suami untuk solusi.

Setelah melakukan observasi dan evaluasi selama kurang lebih 2 minggu, muncul jawaban bahwa si kecil tertarik dengan beberapa kegiatan atau permainan tertentu. Kegiatan tersebut bisa mengatasi anak aktif seperti anakku agar lebih terarah dan tersalurkan secara tepat.


Ide Kegiatan Seru untuk Anak Aktif

mengatasi anak aktif

Beberapa ide kegiatan seru yang pernah aku terapkan berikut ini untuk mengatasi anak aktif seperti anakku. Mungkin tidak semua anak aktif cocok dengan kegiatan ini, tapi Buibuk bisa mencobanya untuk bahan observasi.

1. Nature Walk

Salah satu kegiatan favorit si kecil adalah nature walk. Kegiatan ini merupakan kegiatan jalan-jalan ke alam sambil mengamati sekitar. Biasanya aku membawa beberapa peralatan seperti kaca pembesar, buku ensiklopedia, dan bug viewer.

Si kecil bebas mengamati apa saja yang ia temui di sekitarnya. Mulai dari tumbuhan dan hewan. Tugas orang tua adalah mendampingi, serta memberikan penjelasan kepada si kecil.

2. Berburu Serangga

Kegiatan selanjutnya untuk mengatasi anak aktif adalah berburu serangga, tapi tidak untuk dipelihara. Sebenarnya kegiatan ini masih satu paket dengan nature walk. Namun, lebih fokus untuk mencari serangga di sekitar, mengamatinya, lalu mengidentifikasinya.

3. Main Air

Sepertinya hampir semua anak kecil suka main air, ya? Kegiatan main air bisa jadi lebih asyik jika diberi variasi seperti main campur warna, membuat gelembung, es batu warna, hingga mencairkan mainan yang dibekukan dengan air.

Si kecil pasti tertarik dengan kegiatan sederhana yang membutuhkan konsentrasi tersebut. Meskipun si kecil anak aktif tidak bisa diam, biasanya akan cenderung lebih diam karena akan fokus untuk konsentrasi.

4. Permainan Berbasis Montessori

Teman online juga bisa memberikan berbagai permainan berbasis Montessori untuk anak aktif. Sebab metode Montessori memiliki proses atau tahap tertentu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.

Metode Montessori juga mendorong orang tua atau pengasuh untuk peka terhadap karakter anak. Kita akan dituntut untuk selalu observasi selama proses main berlangsung.

5. Main Bola

Main bola juga bisa jadi sarana penyaluran energi untuk anak aktif. Selain itu juga bisa menstimulasi motorik kasar anak.

Teman online bisa mulai dengan main lempar tangkap bola, sepak bola, hingga mandi bola. Semakin kreatif bentuk permainan, anak aktif akan semakin tertarik, dan betah berlama-lama untuk main.

6. Eksperimen Sederhana

Salah satu karakter si kecil yang aku amati adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dia akan selalu tertarik dengan suatu hal yang dianggap baru baginya. Oleh karena itu, dia tidak pernah bisa diam di tempat.

Nah, salah satu kegiatan yang bisa membuat si kecil “anteng” adalah melakukan eksperimen sederhana. Terutama eksperimen yang berhubungan dengan warna, seperti lava lamp, fizzy ice cubes, busa gajah, dan lain sebagainya.

7. Permainan Motorik Kasar

Permainan motorik kasar seperti brakiasi, seluncuran, naik tangga juga ampuh untuk mengatasi anak aktif seperti si kecil. Jika tidak memiliki sarana tersebut di rumah, bisa ajak si kecil ke taman atau playdate ke berbagai lembaga yang menyediakan permainan tersebut. Kalau teman online stay di Surabaya bisa ke Rumah Kumbang, Sensory Park, atau Dulin Dulin.


Nah, itu dia caraku mengatasi anak aktif untuk menyalurkan energi berlebihnya ke kegiatan yang positif, serta memiliki manfaat untuk tumbuh kembang anak. Anak terlalu aktif itu tandanya memiliki potensi kecerdasan yang masih “raw” menurutku.

Oiya, anak aktif itu berbeda dengan hiperaktif, ya teman online. Kalau tenaga profesional sudah menyatakan bahwa anak itu hiperaktif, biasanya bakal ada terapi atau diet khusus. Jadi cara mengatasi anak aktif dan hiperaktif pun berbeda.

Tetap semangat membersamai anak aktif, ya Buibuk teman online! Bisa banget kalau mau pakai caraku untuk mengatasi anak aktif asal tetap harus sambil observasi, ya.


Referensi

https://www.superkidz.id/blog/perbedaan-anak-aktif-dan-anak-hiperaktif/

17 komentar

17 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • M. Rizki Riswandi, S.Kom
    M. Rizki Riswandi, S.Kom
    22 Januari 2024 pukul 15.38
    Wah, seru banget ya mengamati dan mendukung minat alam si kecil! Semoga kecerdasan naturalisnya semakin berkembang dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan alam. Siapa tahu nanti jadi ilmuwan atau pecinta lingkungan yang hebat. Sebagai orang tua tentunya harus tetap jadi support system terbaik buat si kecil! 🌿👦🏻✨
    Reply
  • Naqiibatin Nadliriyah
    Naqiibatin Nadliriyah
    21 Januari 2024 pukul 23.39
    Ini nih ide ide kegiatan seru bareng anak biar keaktifan anak bisa terarah ya, Mbak. Orang tuanya mendampingi bukan malah ditinggal main HP mulu, *eh. Ponakanku sering kuajak explore serangga di kebun sebelah rumah, kasih makan kambing bapak juga, wkkk,
    Reply
  • atiq - catatanatiqoh
    atiq - catatanatiqoh
    21 Januari 2024 pukul 22.33
    wah makasih idenya nih, anak-anak yang aktif ini memang harus disalurkan energinya ya buat kegiatan positif biar puas dan berkembang maksimal
    Reply
  • Deeva Collection
    Deeva Collection
    21 Januari 2024 pukul 21.49
    Cara-caranya bisa banget nih diterapkan ke anak. Secara anak saya yang nomor 2 tergolong sebagai anak yang aktif. Bahkan di sekolahnya juga begitu. Memang bwberapa kegiatan seru di atas aebagian sudah dilakukan, sekaligus sebagai media pendekatan. Memberi nasihat saat bermain
    Reply
  • Kanianingsih
    Kanianingsih
    21 Januari 2024 pukul 21.20
    Thanks kaka sharingnya. Setuju sekali anak aktif harus di berikan kegiatan yg positif agar energinya tersalurkan
    Reply
  • April Hatni
    April Hatni
    21 Januari 2024 pukul 21.16
    Ohhh,,, berarti selama ini saya salah mengartikan antara anak aktif dan hiperaktif. Dulu sering banget nge "judge" dalam hati tapi ya, bahwa itu anak hiperaktif . Ternyata belum tentu. Karena perbedaan di antaranya sangat jelas. Thanks for sharing, mbak.
    Reply
  • Okti Li
    Okti Li
    21 Januari 2024 pukul 21.12
    Dengan memahami metode Montessori kita jadi makin paham bagaimana mengarahkan anak sejak dini, ya.
    Jangan hanya karena takut kotor eh anak serba dilarang. Padahal sebenarnya bagus untuk latihan motorik anak
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    21 Januari 2024 pukul 21.06
    kalau anak usia TK yang aktif, bisa diarahkan ke kegiatan atau hal yang dia sukai. biasanya anak usia segini udah punya kesukaan. bukan teori sih, tapi aku mengamati langsung anak-anakku. di usia 5 tahun udah mulai punya kesukaan. misal sepeda, main layangan dan bikin kerajinan
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    21 Januari 2024 pukul 21.06
    kalau anak usia TK yang aktif, bisa diarahkan ke kegiatan atau hal yang dia sukai. biasanya anak usia segini udah punya kesukaan. bukan teori sih, tapi aku mengamati langsung anak-anakku. di usia 5 tahun udah mulai punya kesukaan. misal sepeda, main layangan dan bikin kerajinan
    Reply
  • lendyagasshi
    lendyagasshi
    21 Januari 2024 pukul 20.21
    Memiliki anak aktif memang kedua orangtuanya kudu merancang agenda khusus untuk bermain fisik ya..
    Maksudnya yang menguras energi kinestetiknya.
    Lebih banyak bermain di alam mungkin yaa.. pasti lebih menyenangkan. Ini yang dimaksud kecerdasan naturalis di atas yaa..
    Reply
  • Antung apriana
    Antung apriana
    21 Januari 2024 pukul 19.54
    anak-anak ini asli energinya nggak habis-habis yaa. anak-anakku kalau pas hari libur susah banget disuruh tidur siang banyak banget alasannya padahal teman-temannya pada tidur siang
    Reply
  • Sabrina
    Sabrina
    21 Januari 2024 pukul 18.28
    Membaca artikel ini menambah wawasan parenting saya dalam mengatasi anak aktif dengan mengarahkannya ke hal yang lebih positif dan bermanfaat untuk mereka, ide-ide kegiatan di atas pastinya sangat bermanfaat dan membuat anak lebih happy dalam menyalurkan sifat aktifnya
    Reply
  • Yuni Bint Saniro
    Yuni Bint Saniro
    21 Januari 2024 pukul 18.02
    bener juga ya. jadi semacam kita mengarahkan kegiatan yang cocok untuk anak aktif. kalau nggak cocok ya takutnya anak jadi rewel
    Reply
  • Dee_Arif
    Dee_Arif
    21 Januari 2024 pukul 16.45
    Anak aktif emang kadang sangat menantang ya mbak
    Makanya perlu diajak untuk banyak melakukan aktivitas fisik ya
    Reply
  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu
    21 Januari 2024 pukul 15.51
    Rekomendasi permainannya bisa coba daku terapkan ke keponakan yang paling kecil nih, karena punya manfaat bagus buat otaknya
    Reply
  • Tukang jalan jajan
    Tukang jalan jajan
    21 Januari 2024 pukul 15.47
    dengan begini anak anak bisa melampiaskan semua energinya untuk bermain sembari mendapat manfaat belajar. Orang tua bisa menemani agar bermainnya bener bener mencapai tujuan
    Reply
  • Bambang Irwanto
    Bambang Irwanto
    21 Januari 2024 pukul 15.14
    Saya pernah dengar ada tetangga mengeluh anaknya yang super aktif. Katanya kayak belatung nangka hahaha. Padahal itu menunjukkan anak cerdas. Jadi orang tua tinggal mencari aktivitas yang cocok untuk menyalurkan keaktifan anak ya, Mbak. Dan di atas banyak sekali caranya. Mulai dari mengajak berjalan-jalan, mengejar serangga, sampai bermain air.
    Reply