Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Belajar Food Photography Pakai Smartphone

Assalamu'alaikum, Surabaya!
Banyak orang pintar dan memiliki keahlian di dunia ini, tapi tak banyak yang mau berbagi tanpa takut untuk tersaingi. (Anggita Ramani)

Fotografi saat ini tengah menjadi hobi yang banyak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Teknik mengambil gambar makanan dengan kamera tersebut mudah dilakukan asal tahu teknik dasarnya. Lantas, apa bedanya mengambil gambar (taking a picture) dan fotografi? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan pertama saat mengikuti kelas Dasar Food Photography atau Fotografi Makanan, yang dilontarkan oleh Kak Dinda (ig @dindanatameliaa).
Sumber : Dokpri (kiri) dan @mohimronrosyadi_(kanan)
Dari kedua gambar tersebut, kira-kira gambar mana yang lebih memiliki kesan atau cerita yang bisa disimpulkan tanpa melihat keterangan gambar? Tentu saja gambar di sebelah kanan, bukan? Gambar sebelah kanan lebih memiliki nilai (value), serta lebih menjual daripada gambar sebelah kiri. Fotografi lebih dari sekadar mengambil gambar (taking a picture), tetapi membuat gambar itu memiliki nilai (value), kesan yang kuat, memiliki seni dan berkarakter. Banyak orang yang bisa mengambil gambar dengan kamera, tapi tidak semua orang bisa mengangkatnya ke dalam seni fotografi.
Sumber : pinterest (kiri) dan unsplash.com (kanan)
Sumber kamera yang digunakan untuk menciptakan seni fotografi itu sendiri pun bermacam-macam mulai dari kamera digital, kamera DSLR dan kamera mirorrless. Bahkan, kamera dari smartphone juga bisa digunakan untuk menghasilkan fotografi makanan yang hasilnya tidak kalah dengan kamera pro. Pengoperasiannya juga cenderung mudah dipahami dan hasil bisa instagramable, asalkan paham teknik dasar dalam fotografi makanan.

KENALI SMARTPHONE

Hal dasar pertama yang wajib dimiliki untuk fotografi makanan menggunakan smartphone adalah wajib mengenali smartphone anda masing-masing. Mulai dari mode kamera, rasio gambar, hingga mengatur pencahayaan. Berikut beberapa tips dasar dalam penggunaan smartphone saat memotret makanan:

1. Langsung gunakan kamera smartphone untuk mencari angle yang tepat. Jangan gunakan mata terlebih dahulu untuk menentukan angle foto, karena angle yang dilihat dari mata sangat berbeda dengan angle yang dilihat dari kamera smartphone.

2. Tentukan dari awal rasio gambar yang diinginkan (1:1, 4:3, atau 16:9). Hal ini untuk menghindari cropping yang bisa menghilangkan estetika dari foto. Salah satu kebiasaan buruk saya pribadi adalah "foto dulu, crop belakangan". Padahal justru hal tersebut yang kadang bisa menghancurkan estetika foto. Tiap rasio akan menghasilkan gambar dengan komposisi berbeda. Misalkan ingin membuat feed instagram dengan rasio 1:1, langsung atur rasio di layar menjadi 1:1. Jangan sekali-kali memotret dengan rasio 4:3 atau 16:9, lalu di crop untuk menghasilkan rasio gambar 1:1.
Kenali smartphone (sumber : pinterest)
3. Aktifkan garis bantuan (gridlines) yang membagi layar menjadi 9 bagian. Garis bantuan ini memudahkan untuk mengatur komposisi gambar makanan.

4. Disarankan untuk menggunakan mode kamera 'HDR (High Dynamic Range)' saat memotret makanan.

Setelah mengenali dan paham gear dalam masing-masing kamera smartphone, akan lebih memudahkan saat diminta untuk memotret makanan. Terutama jenis makanan yang harus cepat dipotret seperti minuman dingin, es krim, dll.

KOMPOSISI

Komposisi dapat diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar. Di dalam dunia fotografi, ada beberapa elemen komposisi yang penting untuk diketahui oleh pemula. Elemen-elemen ini mencakup garis (line), bentuk (shape), tekstur (texture), warna (color), pola (pattern) dan gelap-terang.

GARIS. Elemen komposisi yang berbentuk garis (line), terutama dalam fotografi makanan, umumnya dihasilkan dari garis alami yang ada pada meja saji, piring, properti tambahan, dll. Penonjolan elemen garis mampu menghasilkan kesan fotografi makanan yang lebih cantik dan teratur.
BENTUK. Komposisi bentuk, biasanya dipakai bersamaan dengan komposisi garis untuk lebih menekankan hasil secara visual terhadap objek makanan. Bentuk yang menjadi sorotan biasanya bentuk piring, gelas, properti tambahan, meja saji dan taplak meja. Terkadang para fotografer makanan juga membawa peralatan makan sendiri untuk menciptakan detail visual dari bentuk dan garis.
Elemen komposisi garis dan bentuk (sumber : unsplash.com)
TEKSTUR. Salah satu elemen komposisi dalam fotografi makanan yang penting adalah tekstur atau keadaan permukaan suatu makananan. Tekstur ini biasa ditonjolkan untuk memberikan kesan lebih nyata dan lebih lezat.
WARNA. Komposisi warna mampu memunculkan keserasian warna yang lebih menonjolkan kesan indah, menarik di mata dan mampu membangun "mood" untuk makan.
Elemen komposisi tekstur dan warna (sumber : unsplash.com dan @mohimronrosyadi_)
CAHAYA. Pencahayaan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan saat memotret makanan. Usahakan memilih tempat di dekat jendela saat kondisi cahaya terang (pagi-sore). Gunakan bantuan lampu flash smartphone hp lain ketika harus memotret saat sore jelang malam.

Tujuan mengatur komposisi dalam fotografi, terutama fotografi makanan adalah untuk membangun "mood", memberikan informasi tentang detail menu tertentu, serta tentu saja memberikan nilai (value) kepada makanan itu agar terlihat lebih menarik dan menggiurkan. Ada beberapa tips dalam mengatur komposisi agar menghasilkan foto makanan yang catchy :

1. Tentukan Point of Interest. Biasanya akan tersaji beberapa menu dalam satu meja ketika akan memotret makanan. Pilih menu yang menjadi fokus utama. Tata menu lain di sekitar menu utama atau ambil serta sendirikan menu yang dipilih kemudian beri properti tambahan untuk menunjang. Kunci fokus kamera smartphone di bagian menu utama tersebut.
Point of interest (sumber: dokpri)
2. Pahami Rule of Third. Teknik ini menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Rule of third ini bisa dilakukan dengan garis bantuan (gridlines) yang membagi layar smartphone menjadi 9 bagian yang sama. Letakkan objek agak ke kiri atau ke kanan.
Rule of third (sumber gambar : @mohimronrosyadi_)

GAYA PENATAAN

Flatlay. Salah satu gaya penataan dalam fotografi makanan adalah Flatlay atau memotret makanan dari atas, dengan sudut pandang kamera datar dan sejajar dengan meja. Gaya penataan ini untuk mebih menegaskan warna dan bentuk makanan.
Gaya penataan flatlay (sumber: dokpri)
Penambahan objek manusia. Menambahkan objek berupa bagian tubuh dari manusia ke dalam gambar dpat menciptakan kesan lebih hidup dan cerita ke dalam hasil jepretan. Biasanya bagian tubuh yang digunakan adalah tangan atau kaki.
Gaya penataan dengan penambahan objek manusia (sumber: dokpri dan unsplash.com)

EDITING

Setelah selesai memotret makanan, final touch yang perlu dilakukan adalah melakukan edit terhadap foto. Aplikasi editing di dalam smartphone yang disarankan adalah Snapseed dan Adobe Lightroom.

Snapseed. Aplikasi Snapseed digunakan untuk mengatur kembali gelap-terang foto. Gunakan tools berupa tune image, details, color curve dan HDR scape untuk mengedit foto.
Aplikasi Snapseed
Aplikasi Adobe lightroom
Adobe Lightroom. Setelah mengatur terang-gelap di Snapseed, hasil edit diteruskan di Adobe Lightroom untuk menciptakan tone warna sesuai ciri khas masing-masing fotografer. Sebagai contoh, berikut adalah tone warna saya dalam memotret makanan.
Hasil editing menggunakan Snapseed dan Adobe Lightroom.
Biasanya tiap fotografer akan memiliki sensitifitas terhadap warna yang berbeda-beda sesuai ciri khasnya. Sebagai contoh, dapat dilihat perbedaan tone warna ketiga foto di bawah ini. Saya lebih suka tone warna yang tegas, tapi tak terlalu menghilangkan warna asli dan cenderung bernuansa krem hingga kecoklatan (kiri atas). Pada hasil karya @bony_putra (kiri bawah) tone warna yang digunakan cenderung menonjolkan saturasi warna, sedangkan pada hasil karya yang diunggah di situs web unsplash.com (kanan) cenderung menggunakan tone warna gelap.
Perbedaan tone warna sebagai ciri khas tiap fotografer (sumber :dokpri, @bony_putra dan unsplash.com)
Seperti itulah bagaimana belajar teknik dasar fotografi makanan menggunakan kamera smartphone. Sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan, apalagi cukup mengandalkan kamera smartphone. Hanya saja butuh latihan terus untuk menghasilkan foto yang cantik dan instagramable. Bagaimana, apa anda tertarik untuk mencoba sendiri di rumah atau saat jalan-jalan ke kafe?

***

Disclaimer :
Artikel ini ditulis berdasarkan rangkuman materi dalam "Kelas Food Photography Love Suroboyo X Dindanatameliaa" di Maxone Dharmahusada. Keterangan sumber foto dan desain infografis sudah dicantumkan di dalam gambar.
Posting Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi