Assalamu'alaikum, Surabaya!
Pemanasan global atau lebih dikenal dengan "Global Warming" kini telah menjadi momok bagi seluruh umat manusia. Bagaimana tidak, skenario paling buruk yang bisa terjadi pada bumi adalah tenggelamnya daratan akibat mencairnya es di kutub. Selain itu, menurut data dari Global Footprint Network tahun 2020, manusia membebani bumi 1,6 kali lipat dari daya dukung bumi. Artinya generasi sekarang sudah hidup dengan mengambil jatah dari generasi mendatang.
Berbagai cara sudah dilakukan untuk meminimalisir dampak pemanasan global, seperti menghemat listrik, mengurangi sampah plastik, daur ulang, dan lain-lain. Salah satu cara paling sederhana yang bisa dilakukan sebagai orang tua untuk melawan pemanasan global adalah memberikan pendidikan lingkungan sejak usia dini kepada anak. Hal ini dimaksudkan agar anak peka terhadap isu lingkungan sejak dini.
Berikut beberapa cara "fun" untuk melawan pemanasan global yang bisa dilakukan bersama anak di rumah :
1. Daur ulang sampah rumah tangga jadi mainan edukatif
Sampah rumah tangga seperti kardus, botol, plastik, dan lain-lain juga bisa disulap jadi mainan edukatif anak ramah lingkungan. Ide daur ulang mainan bisa dilihat di situs seperti pinterest, instagram, website, dan lain-lain.
Selain itu juga bisa dijadikan mainan untuk stimulasi aspek sensorik dan motorik anak. Jadi, mulai sekarang jangan langsung buang sampah rumah tangganya. Siapa tahu bisa jadi mainan anak yang murah, tetapi tetap bisa menstimulasi tumbuh kembang anak.
2. Ajari anak berkebun
Selain daur ulang, berkebun juga bisa jadi alternatif kegiatan belajar di alam sekaligus mengenalkan anak kegiatan ramah lingkungan. Ajak anak untuk menanam sayuran sisa dapur seperti sawi atau bawang merah yang bisa ditanam kembali (regrow).
Setelah itu, ajari anak untuk menyiram tanaman yang sudah ditanam tersebut. Bisa juga sekaligus menanamkan konsep zero waste life menggunakan air cucian beras untuk menyiram tanaman, serta menggunakan pupuk dari sisa tulang ikan atau ayam.
3. Bermain di luar rumah
4. Membuat prakarya dari daur ulang sampah
Baca artikel detiknews, "Gerakan Ekospiritual Melawan Pemanasan Global" selengkapnya https://news.detik.com/opini/d-1265410/gerakan-ekospiritual-melawan-pemanasan-global.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Baca artikel detiknews, "Gerakan Ekospiritual Melawan Pemanasan Global" selengkapnya https://news.detik.com/opini/d-1265410/gerakan-ekospiritual-melawan-pemanasan-global.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Baca artikel detiknews, "Gerakan Ekospiritual Melawan Pemanasan Global" selengkapnya https://news.detik.com/opini/d-1265410/gerakan-ekospiritual-melawan-pemanasan-global.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Waa tulisannya keren. Menginspirasi banget Mbak. Ini bisa kucoba membuat tas dari sisa bungkus camilan. Benar lho pupuk dari tulang ayam atau ikan, itu bagus dan terbukti menyuburkan. Mksh insight positifnya Mbak.
BalasHapusSangat bagus ini jika menjadi sebuah gerakan bagi para orang tua untuk edukasi anak sejak dini (termasuk buat saya juga, calon bapck2), mengingat keadaaan skarang makin panas, apalagi cuaca di kota-kota besar..
BalasHapusBener banget nih isu pemanasan global makin lama makin mengkhawatirkan. Jakarta saja diprediksi tenggelam pada tahun 2050. Aku sama anakku biasanya berkebun, Mbak. Happy banget dia kalau diajak berkebun :)
BalasHapusWah cara terakhir ini patut dicoba sih mbak, seringkali sampah ya dibuang gitu aja padahal sebenarnya bisa dipilah ya untuk dimanfaatkan kembali dan dibuat kreasinya
BalasHapusOrang tua sebagai role model bagi anak memang harus bisa mencontohkan perilaku hidup yang bisa mencegah pemanasan global. Dengan begitu anak akan meniru dan peduli terhadap keselamatan lingkungan.
BalasHapusMakasih banget kak tipsnya, tapi sayangnya aku belum punya anak alias belum menikah, hehe. Tapi gapapa deh, ini buat pengetahuan aja biar nanti kalo udah punya anak bisa langsung ngajarin cara menghadapi pemanasan global secara fun. hehe
BalasHapusSelain ampuh membantu anak dalam pembentukan karakter yang lebih baik, bisa juga jadi trik yang mungkin lebih ia sukai karena hanya seperti main-main.
BalasHapusBerkebun seru banget yaa. Selain bisa mengenalkan tanaman juga sekaligus bikin bumi lebih sehat.
BalasHapusAssalamu'alaikum Mbak Anggita. Tulisan ini bermanfaat sekali untuk kami praktikkan di rumah. Semoga dengan metode yang fun ini dapat memberikan nilai kepedulian anak terhadap lingkungan. Terus berkarya ya!
BalasHapusWah infonya bagus nih meskipun belum punya anak setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga hehe
BalasHapusKeren kak, kalo semua ortu bisa ngikutin tips ini pasti pemanasan global bisa teratasin
BalasHapusKegiatan kayak gini sangat berguna bagi anak-anak untuk melatih rasa kepeduliannya
BalasHapusSatu lagi tips parenting anti mainstream yang bisa saya terapin di masa mendatang. Terima kasih infonya
BalasHapusMantap kak sarannya. Patut dicoba ibu-ibu lainnya nih biar sampah bisa didaur ulang jadi mainan.
BalasHapustelaten banget kalau ngajari anak ga selalu main dengan barang yang baru kaya gitu karena pasti rumah butuh dibersihkan dengan usaha lebih apalagi habis berkebun
BalasHapus