Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Cak Daru Arboyo: Pahlawan Muda SUPER Budaya Ludruk

Alhamduli'llah, bendera Republik sudah berkibar sekarang," aku mendo'a dalam hati, "kalaupun ia turun lagi, maka ia hanja akan turun melalui tudjuh puluh dua djuta mayat dari bangsaku jang bergelimpangan. Kami takkan melupakan sembojan revolusi: Sekali Merdeka Tetap Merdeka!" (Soekarno dalam cuplikan buku Bung Karno: Penjambung Lidah Rakjat Indonesia halaman 334 terbitan tahun 1966, dengan ejaan asli tanpa diubah)

Cuplikan paragraf tersebut adalah bagian paling membekas pada buku biografi Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia terbitan tahun 1966 milik pakdeku. Bisa dibilang buku milik pakdeku ini adalah buku langka. Dulu saya ingat meminjamnya untuk tugas sekolah, lantas saya jatuh hati dengan pemikiran-pemikiran Bung Karno yang tertuang di dalam buku ini selama berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Begitu mulia dan suci cita-cita para pahlawan di zaman perang. Tanpa mereka, mana bisa saya hidup enak dengan kemerdekaan di zaman sekarang.

#KadountukPahlawan


Pahlawan di Zaman Perang dan Zaman Sekarang

Pahlawan yang setia itu berkorban bukan buat dikenal namanya, tapi semata-mata untuk membela cita-cita" (Bung Hatta).

Siapa yang tak kenal dengan Bung Hatta, seorang pahlawan kemerdekaan Indonesia yang selalu menemani Bung Karno dalam perjuangan membela cita-cita Indonesia merdeka. Berawal dari sebuah cita-cita mulia, mereka berjuang mati-matian untuk meraih cita-cita agar Indonesia bisa bebas dari penjajah. Perjuangan mereka tentu saja penuh dengan pengorbanan, air mata, dan darah suci para pahlawan lainnya.

Kini 75 tahun telah berlalu sejak cita-cita kemerdekaan Indonesia itu tercapai. Semangat para pahlawan di zaman perang untuk membela cita-cita kemerdekaan ternyata masih menurun kepada generasi muda masa kini dalam hal membela cita-cita untuk masa depan. Seperti cerita sosok remaja yang akrab dipanggil Cak Daru Arboyo, arek asli Suroboyo yang punya cita-cita untuk melestarikan ludruk sejak usianya masih 7 tahun. Sosok pahlawan kecil yang menurutku berani membela cita-citanya, sama seperti Bung Karno dan Bung Hatta, dalam hal melestarikan budaya Surabaya yang hampir punah di tengah derasnya hantaman arus budaya dari barat.


Cak Daru Arboyo, Pahlawan Muda SUPER Arek Suroboyo

Saya mengenal Cak Daru Arboyo ketika dia kolaborasi konten dengan suami. Gayanya selalu khas dengan memakai udeng Surabaya ketika membuat konten. Awalnya saya pikir hanya untuk konten saja. Ternyata menurut cerita suami, si Daru ini seniman ludruk remaja.

Waw! Big respect dari saya karena jarang sekali ada kawula muda yang terjun ke dunia ludruk sejak dini. Bahkan, kesenian ludruk sendiri di Surabaya mengalami masa pasang surut kejayaan. Padahal kesenian ludruk di Surabaya ini erat kaitannya dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Kalau saya sendiri hanya penikmat kesenian ludruk saja yang dulu sering diadakan di gedung Balai Pemuda.

Profil dan Latar Belakang Cak Daru Arboyo

Suatu ketika, Daru kecil yang saat itu masih menginjak kelas 2 SD, diajak sang Ayah untuk melihat Ludruk di THR (Taman Hiburan Rakyat) yang saat itu masih difungsikan untuk gedung seni. Tak disangka, Daru kecil ternyata menyukai humor receh yang dilontarkan para pemain ludruk serta lakon ludruk dengan akting khas orang jawa timuran yang polos. Sejak saat itu, Daru ingin melanjutkan tongkat estafet pelestarian budaya Ludruk Surabaya sejak dini dengan masuk ke dalam komunitas Ludruk Arboyo.

Aplikasi Super
Cak Daru Arboyo ketika bermain Ludruk (sumber: surabaya.go id)

Luar biasa sekali, di umurnya yang masih kecil, Daru sudah punya cita-cita untuk melestarikan kebudayaan dari leluhur di zaman perang. Bagiku pribadi, Daru ini adalah sosok pahlawan muda budaya Surabaya. Daru berkata bahwa alasannya jatuh cinta pada kesenian Ludruk adalah Ludruk merupakan kesenian yang digunakan di zaman perang untuk mengkritisi para penjajah saat itu.

Kalau mbak ingat, ada suatu kidung terkenal, 'Bekupon omahe doro, melu nippon urip tambah soro'," celoteh Daru saat saya wawancarai secara virtual, "itu adalah kidung terkenal milik Cak Durasim yang membuat beliau disiksa oleh Jepang dan gugur sebagai pahlawan arek Suroboyo."

Terinspirasi dari cerita perjuangan Cak Durasim di zaman penjajahan Jepang, Daru juga ingin berjuang untuk melawan budaya Barat yang saat ini juga sedang 'menjajah' generasi muda Indonesia. Daru ingin agar para generasi muda juga bangga dengan budaya lokalnya sendiri. Jangan sampai terbawa arus budaya barat, lantas hanyut, dan tersesat jadi manusia tanpa identitas budaya.

Kiprah dan Prestasi Cak Daru Arboyo di Dunia Ludruk

Kiprah Daru di dunia ludruk ternyata tak hanya sekadar hobi belaka. Selain aktif dalam komunitas seni ludruk Arboyo, penampilan Daru dalam ludruk ternyata sudah melanglang buana hingga ke tingkat nasional. Daru juga aktif membuat konten tentang ludruk dan budaya Surabaya di instagram dan YouTube.

Soal prestasi jangan ditanya lagi. Cita-cita mulia Daru untuk melestarikan budaya ludruk melahirkan banyak prestasi. Beberapa prestasi yang dia sebutkan seperti Juara Favorit Festival Ludruk tahun 2014, Juara Favorit Festival Ludruk 2016, serta beberapa penampilan di TMMI Jakarta, Anjungan Jawa Timur, dan lain-lain.

Pahlawan Budaya Ludruk Masa Kini yang Harus Didukung

Tidak banyak generasi muda yang memilih untuk mengabdikan hidupnya demi melestarikan budaya asli negara Indonesia. Akan tetapi, Daru memilih jalannya sendiri dengan ikhlas, menghabiskan masa mudanya untuk meneruskan perjuangan Cak Durasim sebagai pahlawan ludruk di masa lalu.

Rasanya perjuangan Daru ini patut diberi apresiasi, hingga suatu ketika saya menemukan informasi dari teman sesama blogger tentang #KadountukPahlawan dari Superapp.id. Sebuah kabar baik yang mungkin bisa jadi jalan untuk membantu Cak Daru Arboyo berperang dalam melestarikan budaya ludruk di tengah derasnya gempuran budaya dari luar Indonesia.


#KadountukPahlawan dari Superapp.id

#KadountukPahlawan

Superapp.id ini ternyata sudah sering mengadakan Kontes Blog Super Bercerita dengan tema yang berbeda-beda setiap periode. Kali ini, Kontes Blog Super Bercerita ke IV hadir kembali pada periode April – Juni 2022 dengan tema #KadountukPahlawan. Super percaya bahwa Kontes Blog Super Bercerita ini bisa jadi wadah bagi generasi muda untuk terus berkarya lewat tulisan. Seperti Cak Daru Arboyo, pahlawan muda yang menginspirasi banyak generasi muda lewat prestasi serta cita-cita mulianya lewat Ludruk.

Super juga berharap para generasi muda bisa bermanfaat dengan membagi kisah pahlawan di sekitar lewat karya yang menginspirasi. Tema #KadoUntukPahlawan yang diangkat pada Kontes Blog Super Bercerita yang ke IV nanti, mengajak teman-teman blogger untuk mengangkat kisah sosok inspiratif di sekitar yang layak mendapat predikat sebagai “pahlawan” di zaman sekarang.

Superapp.id Bantu Cak Daru Belanja Kebutuhan Sembako di Rumah

Cak Daru ini ternyata juga sosok anak laki-laki yang tak malu untuk membantu ibunya berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sembako. Dia sering mengantarkan ibunya berbelanja di pasar. Kadang ada kalanya stok salah satu jenis sembako tak tersedia di pasar. Alhasil, Daru harus berputar-putar, menelusuri satu per satu toko kelontong di dekat rumah.

Saya pun menawarkan Daru untuk menunjukkan aplikasi Super yang bisa membantu Daru secara praktis untuk mencari sembako tanpa harus berkeliling ke tiap toko. Jadi Daru bisa fokus untuk mengembangkan bakatnya di dunia ludruk sekaligus bisa membantu orang tuanya mencari sembako.

Pahlawan Super

Aplikasi Super lebih fokus dengan pengadaan sembako secara dan belanja kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat Indonesia. Selain itu, aplikasi social e-commerce seperti Super ini juga bisa membantu agen dan pemilik usaha toko kelontong untuk stok sembako atau bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah, serta proses yang mudah. 

Misi mulia yang diemban oleh aplikasi Super layaknya pahlawan masa kini adalah meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Termasuk para agen dan toko kelontong sebagai pelanggannya, serta masyarakat melalui distribusi barang kebutuhan pokok dengan harga yang super terjangkau. Ditambah lagi, Aplikasi Super juga sudah resmi terdaftar di Menkominfo, sebagai penyelenggara sistem elektronik sejak 9 Maret 2021.

Sudah aman, murah, praktis pula. Begitulah saya menjelaskan kelebihan aplikasi Super kepada Cak Daru. Tanpa ragu, Cak Daru pun langsung mencoba instal aplikasi Super dan membantu ibunya untuk membeli sembako. Tidak usah capek-capek keliling atau panas-panasan di pasar, tinggal klik, sembako langsunh diantar ke rumah.

Cara Belanja Sembako di Aplikasi Super

Pertama-tama download aplikasi Super di playstore bagi pengguna android. Silakan isi data yang diperlukan dan klik "daftar". Setelah itu Super akan mengirimkan kode verifikasi lewat nomer handphone aktif yang sudah didaftarkan. Masukkan kode verifikasi dan tekan tombol "verifikasi".

Setelah itu buka aplikasi Super. Pada halaman beranda akan tampil beberapa tampilan seperti:

  • Info voucher dan diskon
  • Kategori Produk
  • Super Digital
  • Produk Rekomendasi
  • Produk Terpopuler
  • Produk Terbaru
  • Super Seru
  • Super Video
Kontes blog #KadountukPahlawan

Pilih di bagian "Kategori Produk", lalu klik kategori sembako. Pilih sembako yang diinginkan, lalu klik "tambahkan ke keranjang". Setelah puas berbelanja, klik "lanjut ke pembayaran".

Lengkapi jadwal pengiriman seperti tanggal dan jam pengiriman. Pilih metode pembayaran yang diinginkan seperti COD atau virtual account dari beberapa bank. Setelah itu, cek kembali pesanan, setelah itu klik tombol "proses pesanan". Sembako pun siap diantar ke alamat rumah.

Super #KadountukPahlawan

Ada beberapa ketentuan pengiriman yang perlu diperhatikan dalam aplikasi Super agar tidak salah paham saat menunggu pesanan datang, seperti:

  • Pemesanan pada hari Senin-Jumat sebelum jam 15.00 akan dikirim pada hari berikutnya, sedangkan pemesanan di atas jam 15.00 akan dikirim pada H+2.
  • Pemesanan pada hari Sabtu sebelum jam 12.00 akan dikirim pada hari Senin, sedangkan pemesanan di atas jam 12.00 akan dikirim pada hari Selasa.
  • Hari Minggu atau hari libur nasional tidak ada pengiriman


Kado Peralatan Ngonten untuk Cak Daru Si Pahlawan Budaya Ludruk

Di era digital, Cak Daru sebagai gen Z tengah memanfaatkan platform instagram dan YouTube untuk memperkenalkan budaya Ludruk kepada generasi millineal dan gen Z. Dia berharap bisa memperkenalkan ludruk, serta budaya Surabaya secara lebih luwes kepada generasi muda.

Saya pribadi pun pernah melihat beberapa pemain ludruk yang mulai merambah ke dunia YouTube agar lebih mudah menjangkau masyarakat luas. Apalagi Daru masih muda, kemungkinan besar lebih bisa diterima oleh generasi muda sebagai role model berprestasi yang tidak malu melestarikan kebudayaan negerinya sendiri. Oleh karena itu, saya berharap Super bisa mengabulkan kado berupa peralatan pendukung yang bisa dipakai untuk ngonten di YouTube seperti microphone, lighting box, backdrop, tripod, dll.

Besar harapan saya agar Cak Daru bisa menyebarkan positive vibes tentang budaya ludruk kepada generasi muda lewat media digital agar lebih mudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya peralatan pendukung untuk ngonten, saya berharap Cak Daru bisa menampilkan konten lebih berkualitas dan sekreatif mungkin.


Pesan dan Harapan Besar Cak Dayu Arboyo

Sebagai sosok pahlawan muda inspiratif versiku, Cak Daru Arboyo punya harapan besar agar generasi muda bisa turut melestarikan budaya sendiri. Boleh menyukai budaya asing, tapi jangan lupakan budaya sendiri. Selain itu, di akhir wawancara, Cak Daru Arboyo juga menyanyikan sebuah kidung ciptaanya sendiri dengan sangat merdu dan luwes.

Budaya itu termasuk aset negara
Wajib dilestarikan untuk anak cucu kita
Jangan sampai kalah dengan budaya mancanegara
Hanya joget-joget sama hura-hura" (Kidung ciptaan Cak Daru Arboyo)
Kontes Super bercerita


37 komentar

37 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Listiorini Ajeng Purvashti
    Listiorini Ajeng Purvashti
    19 Juni 2022 pukul 17.02
    Hebat ya Daru, aku jadi sedikit malu karena aku nggak terlalu mengenal budaya sendiri. Oh iya, aplikasi superapp ini emang buat belanja kebutuhan pokok ya?
    Reply
  • Momtraveler
    Momtraveler
    19 Juni 2022 pukul 10.54
    Aku blm pernah liat ludruk lo mbak tapi bapakku suka bamget. Setelah beliau pensiun kalo pas ada waktu.luang suka nonton.ludruk via youtube lumayan buat.menghibur hati
    Reply
  • Dewi Rieka
    Dewi Rieka
    16 Juni 2022 pukul 06.06
    Kagum sama Daru yang setia melestarikan budaya Jatim lewat ludruk, sayang kalau warisan seni dan budaya kita hilang karena ditinggalkan generasi muda.. keren!
    Reply
  • Antung apriana
    Antung apriana
    9 Juni 2022 pukul 13.32
    salut sama Daru yang sangat bersemangat dalam melestarikan kebudayaan Indonesia, mbak. pastinya apa yang dilakukannya akan sangat berguna bagi dunia seni kita ya
    Reply
  • sylvianayy
    sylvianayy
    8 Juni 2022 pukul 11.37
    sosok seniman memang harus selalu didukung agar seni budaya negeri ini tetap bisa dilestarikan. semoga dunia seni indonesia semakin maju dan mendapat dukungan dari banyak pihak
    Reply
  • Simiati257
    Simiati257
    8 Juni 2022 pukul 11.07
    Aduh kapan ya terakhir nonton ludruk langsung, sampai lupa
    Walau skrg bs di tonton di youtube tetap sensasi nonton langsung itu berbeda
    Reply
  • Laily Fitriani
    Laily Fitriani
    8 Juni 2022 pukul 09.16
    Sepakat dengan Cak Darul ini, bahwa budaya kita harus kita junjung tinggi. Senang sekali hingga hari ini ada generasi yang menjaga warisan budaya Ludruk. Semoga sehat dan sukses untuk Cak Darul.
    Reply
  • Kata Nieke
    Kata Nieke
    8 Juni 2022 pukul 08.42
    Sebagai penggemar ludruk, semoga Cak Daru ini dibukakan jalannya untuk melestarikan kesenian ludruk. Banyakan orang Surabaya sekarang nih dah gak familiar sama kesenian ini.
    Reply
  • Rani Retnosari Mantriana
    Rani Retnosari Mantriana
    8 Juni 2022 pukul 07.58
    Setuju banget sama paragraf terakhir. Kita jangan melupakan budaya sendiri di tengah modernnya jaman sekarang
    Reply
  • Marita S Ningtyas
    Marita S Ningtyas
    8 Juni 2022 pukul 07.34
    Banyak banget yaa orang2 hebat yang punya karya luar biasa untuk bangsa ini. Salut sama orang2 yang mau menjaga warisan budaya kaya Cak Daru ini.
    Reply
  • Sabrina
    Sabrina
    7 Juni 2022 pukul 23.22
    salah satu inspirator dalam bidang budaya, keren sekali ya Cak Daru ini. btw ternyata belanja di aplikasi super ini cukup mudah ya
    Reply
  • Zeneth Thobarony
    Zeneth Thobarony
    7 Juni 2022 pukul 23.00
    Wah unik banget pementasan Ludruk tentang sejarah pahlawan Indonesia. Aku sendiri belum pernah nonton Ludruk, pengen juga menikmati kekayaan budaya Jawa Timur ini
    Reply
  • https://www.rumahami.com
    https://www.rumahami.com
    7 Juni 2022 pukul 20.42
    Wah ternyata kesenian tradisional bisa jadi alat melawan penjajah ya? Hebat.
    Reply
  • Bunda Saladin
    Bunda Saladin
    7 Juni 2022 pukul 19.29
    Salut untuk Cak Daru yang melestarikan budaya tradisional Indonesia dan memviralkan kembali ludruk agar tidak punah. Semoga makin banyak anak muda yang mengenal ludruk dan menyukainya.
    Reply
  • Uniek Kaswarganti
    Uniek Kaswarganti
    7 Juni 2022 pukul 18.51
    Salut dengan kegigihan Cak Daru Arboyo ini, sebagai anak muda dia sangat memperhatikan apa yang saat ini tengah marak terjadi. Iya, budaya lokal harus lebih diangkat dibandingkan dengan budaya luar yang kadang kita sendiri tak tau arahnya mau kemana.
    Reply
  • lendyagassi
    lendyagassi
    7 Juni 2022 pukul 18.39
    Salut banget dengan kiprah dan karya Cak Daru Arboyo di Dunia Ludruk.
    Selain itu juga dedikasi juga Prestasi Cak Daru Arboyo yang membuat kita semua kagum. Sulit bertahan di era digital dengan semua modernisasinya.

    Semoga Cak Daru Arboyo sukses selalu membangun bangsa melalui budaya.
    Reply
  • Rindang Yuliani
    Rindang Yuliani
    7 Juni 2022 pukul 09.29
    Amin, kudoakan agar Cak Daru bisa menjadi agen budaya khususnya kesenian Ludruk ini. Mengenalkannya pada generasi muda agar mereka mengetahui bahwa ada salah satu peninggalan Bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
    Reply
  • ApiidaSokoomah
    ApiidaSokoomah
    7 Juni 2022 pukul 00.57
    Sudah lama tidak melihat ludruk. Semasa kecil yang saya ingat hanya kacang yang dicontong itu, kalau cerita dan guyonan paling seneng ada Mbah Kirun.
    Reply
  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina
    6 Juni 2022 pukul 19.37
    Buku Biografi Bung Karno itu sampai kini juga ada di rak buku Bapakku di Kediri, Mbak
    Btw, membaca artikel ini saya senang sekali, ada anak muda seperti Cak Daru Arboyo yang melestarikan Ludruk sebagai budaya asli Suroboyo di tengah derasnya gempuran budaya dari luar Indonesia. Sungguh salut dan bangga! Semoga anak- muda seperti Cak Daru ini langkahnya diikuti oleh yang lainnya juga mendapatkan perhatian agar apa yang dilakukan bisa berkembang
    Reply
  • amelia
    amelia
    6 Juni 2022 pukul 16.50
    Seneng banget ada generasi muda yang aktif berkontribusi dalam pelestarian budaya Indonesia. Emang sekarang budaya daerah sedang gencar2nya diperkenalkan ke manca negara. Semoga anak muda ini juga bisa.
    Reply
  • Iin Fauziah
    Iin Fauziah
    6 Juni 2022 pukul 14.44
    Entah kenapa saya merasa haru di part tekad Cak Daru yang ingin berjuang melawan budaya Barat yang saat ini juga sedang 'menjajah' generasi muda Indonesia. Harapannya agar para generasi muda juga bangga dengan budaya lokalnya sendiri. Jangan sampai terbawa arus budaya barat, lantas hanyut, dan tersesat jadi manusia tanpa identitas budaya. Ah, keren sekali pola pikirmu Cak Daru
    Reply
  • Julia Pasca
    Julia Pasca
    6 Juni 2022 pukul 04.56
    Merinding ya kalau membaca sosok pahlawan masa kini dari generasi millenial. Ada, tapi hanya 1:1000.

    Saya sendiri juga malah belum ngeh tentang pertunjukan ludruk sendiri, belum pernah menyaksikan. Membaca ini jadi pengin lihat channel youtubenya Cak Daru.

    Memang pantas julukan pahlawan super disematkan untuk anak muda itu
    Reply
  • Andri Marza
    Andri Marza
    25 Maret 2022 pukul 14.56
    closing statementnya keren. jangan hanya joget-joget dan hura-hura yang dibanggakan...wkwkw..ngena banget
    Reply
  • Milah Smart
    Milah Smart
    21 Maret 2022 pukul 14.08
    Wow amazing kakak, Aku baru tau banget ada pahlawan ludruk ini. Hehe, tapi saya baca artikel ini cukup membantu dan memiliki gambaran soal ini.
    Reply
  • Sabrina
    Sabrina
    20 Maret 2022 pukul 21.50
    keren memang sekarang ini gak banyak anak mudah yang tertarik dengan pelestarian budaya zaman dahulu kala. wah lomba blognya saya bisa ikutan niy kak masih lama juga ya
    Reply
  • Pradyta Febriana
    Pradyta Febriana
    19 Maret 2022 pukul 09.01
    Keren banget salah satu pahlawan pelestari budaya ini, semoga budaya tradisional tetap terjaga hingga nanti
    Reply
  • Amplopcoklat
    Amplopcoklat
    18 Maret 2022 pukul 11.06
    Artikel ini yang harusnya di angkat. Mengenai budaya, sekarang sudah sangat amat jarant
    Reply
  • K. Niken
    K. Niken
    18 Maret 2022 pukul 11.03
    Budaya termasuk aset negara. Setujuuu.
    Perlu dilestarikan dan dikenalkan ke anak-anak kita.

    Aku suka ludruk lhoo.. Wkkwkw.
    Reply
  • Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
    18 Maret 2022 pukul 09.52
    wah sampai segitunya ya, perjuangan lewat ludruk, mengkritisi sampai ditangkap, semoga perjuangan mereka tak sia-sia dengan kita yang harus menghargai dan menjaga tanah air kita saat ini.
    Reply
  • Allamandawi
    Allamandawi
    18 Maret 2022 pukul 09.42
    Baru tau saya pahlawan satu ini, minim banget ilmu sejarah saya, makasih informasi.y ya min
    Reply
  • Han
    Han
    18 Maret 2022 pukul 08.02
    Wah kereenn, jarang banget emang sekarang kesenian ini tampil di publik yaa kak. Aku sndiri blm pernah jumpa lagi terakhir pas SMP deh kayaknya. semoga menaaaangg
    Reply
  • triayuandani.blogspot.com
    triayuandani.blogspot.com
    17 Maret 2022 pukul 22.50
    Beruntung banget gak hidup di jaman penjajahan. Jasa para pejuang, salah satunya Cak Daru Arboyo ini, apalagi diceritakan dalam buku, bikin kita bisa mengingat lagi perjuangan para pejuang agar kelak kita dan anak cucu kita bisa makin mencintai Indonesia.
    Reply
  • Cemil
    Cemil
    17 Maret 2022 pukul 20.11
    Baru tau ada kontes bercerita dari superapp ini. Bagus artikelnya kak, mengingatkan budaya Indonesia yg hrs terus dilestarikan
    Reply
  • deamerina
    deamerina
    17 Maret 2022 pukul 19.24
    Aku belom pernah nonton ludruuukkkkk 😅 jadi pengen sekali cobain. Seru kali ya. Meski rada ragu bakalan paham bahasanya ato ga 😁

    Semoga budaya ludruk tetep lestari ya dan nggak teriris globalisasi
    Reply
  • Yonal Regen
    Yonal Regen
    17 Maret 2022 pukul 14.33
    Salut dengan sosok muda seperti Cak daru Arboyo yang mempunyai minat dalam mengembangkan budaya lokal ludruk. Hal yang sangat jarang dimiliki oleh generasi muda
    Reply
  • Rendi Riansyah
    Rendi Riansyah
    15 Maret 2022 pukul 19.56
    seneng banget sama artikel seperti ini, karena termasuk melestarikan budaya Indonesia juga :)
    Reply
  • dinda
    dinda
    15 Maret 2022 pukul 16.26
    Wah ludruk. Terakhir liat ludruk jaman kuliah di Surabaya dan nontonnya rame-rame. Bangga banget masih ada anak muda yang mau melestarikan ludruk. Karena denger-denger dulu, ludruk termasuk budaya yang mulai ditinggalkan. 🥲
    Reply