Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Wisata Alam Bersejarah, Goa Selomangleng

Assalamu'alaikum, Surabaya.

"Alam ada sebagai tempat merenungi jejak kebesaran Tuhan. Sejarah ada sebagai gerbang penghubung antara masa lalu dan masa depan."



Alam selalu bisa memberikan ketenangan pada jiwa yang sudah lelah. Ketika kamu sudah penat dengan suasana hidup sehari - hari, segera kemasi barangmu, pergilah sejenak ke tempat wisata alam. Manjakan dirimu dengan pemandangan alam berwarna hijau yang menyejukkan mata. Karena warna hijau merupakan representasi warna alam, dedaunan, kesegaran yang bersifat menenangkan.

Salah satu destinasi wisata alam yang dapat kamu kunjungi di akhir pekan saat berada di wilayah Kediri adalah Goa Selomangleng. Selain alam, disini kamu juga bisa mempelajari sejarah Goa Selomangleng itu sendiri sebagai bagian dari sejarah Kerajaan Kahuripan yang pernah diperintah oleh Raja Airlangga, serta pecahnya kerajaan tersebut menjadi Kerajaan Kadiri dan Jenggala akibat perebutan tahta.

Bagian depan Goa Selomangleng
Goa Selomangleng terletak di kaki gunung Klothok, Desa Waung, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Untuk tiket masuknya, sebenarnya saya juga bingung. Waktu saya kesini, loketnya tutup dan pintu masuk tidak dijaga oleh petugas yang bersangkutan. Jadinya ya saya cuma bayar parkir motor saja. Sepertinya, mungkin, bisa jadi wisata ini agak 'terbengkalai'. Padahal menurut saya harusnya 'dieman puol' kalo kata orang Surabaya. Ini tempat bersejarah lhooo...

Goa ini dipercaya sebagai tempat menyendiri Putri Mahkota kerajaan Airlangga, yaitu Sanggramawijaya Tunggadewi atau dikenal dengan Dewi Kilisuci. Putri Raja Airlangga ini lebih suka menyepi ke Goa Selomangleng dibandingkan harus menerima tahta kerajaan Kahuripan. Baginya, hidup di tempat yang sepi, jauh dari kehidupan duniawi serta berdekatan dengan alam lebih menarik hatinya.

Patung Dewi Kilisuci di pintu masuk Goa Selomangleng

Keputusan Dewi Kilisuci yang mundur dari tahta sebagai Ratu Kahuripan, menyebabkan dua putra Raja Airlangga yang lainnya, Lembu Amisena dan Lembu Amilihung, berebut tahta. Raja Airlangga pun membagi kerajaanya menjadi dua, yaitu Kerajaan Kadiri yang berpusat di Daha dan Kerajaan Jenggala yang berpusat di Kahuripan. Tapi, pada akhirnya perang saudara tetap terjadi untuk mendapatkan seluruh tahta kerajaan Airlangga. Disebutkan dalam kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh bahwa Kerajaan Kadiri/Panjalu memenangkan perang saudara atas Kerajaan Jenggala.

Lepas dari sejarah napak tilas Dewi Kilisuci beserta riwayat Kerajaan Kahuripan, Goa Selomangleng memang tempat yang memiliki aura sepi tetapi menenangkan. Kamu akan disambut dengan deretan pepohonan tinggi serta rimbun yang berada di tangga menuju Goa. Jangan kaget bila menemukan sesajen di area tangga, karena di sini memang sering dijadikan tempat untuk mencari wangsit *bukan jodoh*. Tapi, nggak usah takut, karena orang yang sensitif terhadap kehadiran makhluk dunia lain seperti saya pun merasa biasa saja saat berjalan di sekitar sini. It's fun, anyway.



Setelah melewati tangga yang berkelok - kelok tersebut, kamu akan sampai di depan Goa Selomangleng. Lagi - lagi, di sini tercium aroma dupa yang kuat dan ada sesajen lagi di dekat mulut Goa. Abaikan saja, tetap jaga attitude dan beri salam. Suasananya menurut saya malah adem dan menenangkan kok, jauh dari kesan mistis seperti kata orang - orang. Saya malah sempat sedikit memanjat, lalu duduk di pohon yang melintang di sekitar Goa. Seru lhooo, tapi tetap saya selalu mengucapkan salam sebelum menaiki pohon tersebut.

Sampai di depan mulut Goa Selomangleng
Pohon yang insyaAllah aman untuk dipanjat
Rok bukan penghalang untuk bisa naik dan memanjat pohon ini :D
Sebenarnya ingin manjat masuk ke dalam Goa, tapi karena paska hujan jadi licin, akhirnya saya memutuskan untuk duduk cantik aja daripada entar kepleset. Setelah puas memanjakan mata dengan keteduhan area Goa Selomangleng, saya dan saudara pun melanjutkan perjalanan eksplorasi di sekitar Goa.


Tebing kecil bebatuan di sekitar Goa
"Aku lupa jalan pulang, Bang, ini keluarnya lewat mana ya?"
Setelah puas berkeliling, saya pun memutuskan untuk pulang. Saat berjalan keluar, lalu menoleh ke kiri, ada sesuatu yang menarik perhatian saya. Ada semacam jalan naik ke atas, sepintas terlihat pemandangan lepas langit biru dari bawah. Karena penasaran, saya pun mengajak saudara saya untuk menelusuri jalan naik tersebut.

Jalan naik yang membuat saya penasaran ada apa di atas sana
Ternyata, di sini ada pemandangan yang *speechless*


Area tersebut merupakan area motocross yang berada di hadapan gunung Klothok. Di sini juga terdapat kursi - kursi yang bisa dibuat duduk santai sambil menikmati hijaunya Gunung Klothok di sepanjang jalan kenangan ini #eaaak


Begitulah perjalanan singkat saya di Goa Selomangleng yang penuh dengan cerita sejarah. Selain itu, di sini juga banyak tempat tak terduga yang ternyata sangat indah, sejuk dan menenangkan. Kalau ke Kediri, sempatkan main ke sini yaak untuk kamu - kamu yang berjiwa petualang, haus akan sensasi eksplorasi dan suka dengan alam hijau.

Sekian postingan dari saya kali ini. Sekali lagi terimakasih sudah membaca sampai akhir.
Love,
Anggi

13 komentar

13 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Ammar Dental
    Ammar Dental
    25 Maret 2017 pukul 10.27
    Walaupun saya tidak bisa kesana, tpi setelah baca tulisan ini seakan akan saya berkeliling di dalmnya, keren.
    • Ammar Dental
      ANGGITA RAMANI
      26 Maret 2017 pukul 06.47
      Salam kenal, wah, terimakasih. Jadi makin semangat menulis hehehe...
    Reply
  • Ammar Dental
    Ammar Dental
    25 Maret 2017 pukul 10.26
    Walaupun saya tidak bisa kesana, tpi setelah baca tulisan ini seakan akan saya berkeliling di dalmnya, keren.
    Reply
  • elisabeth murni
    elisabeth murni
    12 Februari 2017 pukul 20.55
    Saya kok lebih naksir dengan view Gunung Klotoknya ya, itu kece banget. ijo royo-royo seger mbak.
    • elisabeth murni
      ANGGITA RAMANI
      13 Februari 2017 pukul 05.32
      Bener, saya waktu itu kalo nggak penasaran, ngga bakalan nemu view Gunung Klothok itu, lokasinya masih deket banget sama Goa nya kok, jadi bisa sekalian mampir :)
    Reply
  • whella
    whella
    12 Februari 2017 pukul 16.16
    sekarang sudah membaik, aaku dulu 6tahun yg laluan, kesana masihbelum begitu baik. jadi pingin kesana lagi...
    • whella
      ANGGITA RAMANI
      13 Februari 2017 pukul 05.31
      Ayok kesana lagi hehe :D
    Reply
  • fika anaira
    fika anaira
    12 Februari 2017 pukul 14.16
    aku pernah kesana jalannya menuju goa licin banget
    • fika anaira
      ANGGITA RAMANI
      12 Februari 2017 pukul 14.44
      Iya licin banget, mau manjat takut kepleset
    Reply
  • Nova Violita
    Nova Violita
    12 Februari 2017 pukul 11.55
    alam hijau..gitu bikin adem nyaman ya mba..jauh dari keramaian..cocok buat liburan.. menenangkan hati #eea
    • Nova Violita
      ANGGITA RAMANI
      12 Februari 2017 pukul 14.43
      Hehehe, iya bisa menenangkan jiwa yang sedang galau #eehh
    Reply
  • Tira Soekardi
    Tira Soekardi
    12 Februari 2017 pukul 07.48
    jadi mau ke sini apalagi ada sejarahnya ya, aku suka cerita sejarah dan suka bayangi jaman itu
    • Tira Soekardi
      ANGGITA RAMANI
      12 Februari 2017 pukul 14.42
      Iya, tapi sayangnya kurang terawat gitu tempatnya menurutku, padahal itu penting sekali. Tapi, bagus kok tempatnya, alamnya ngena banget
    Reply